TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang Asia kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat akibat diturunkannya target pertumbuhan ekonomi Cina tahun 2012 menjadi 7,5 persen. Ancaman pelambatan ekonom Cina memicu kejatuhan bursa regional, termasuk bursa Jakarta sehingga membuat mata uang lokal terpuruk mendekati level 9.200 per dolar AS.
Di transaksi pasar uang Selasa, 6 Februari 2012, nilai tukar rupiah ditutup pada level 9.189 per dolar AS, yang berarti melemah 65 poin (0,71 persen) dari posisi sehari sebelumnya.
Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, menjelaskan, kekhawatiran pelambatan ekonomi Cina membuat para investor mengeluarkan aset – asetnya yang dianggap berisiko. Walhasil, bursa saham dan mata uang Asia melemah di saat pasar finansial global kurang kondusif. Di saat seperti ini, para pelaku pasar merasa lebih nyaman memegang dolar AS dan yen Jepang. “Ini yang membuat yen dan dolar AS terapresiasi,” ujarnya.
Pasar sedang menunggu kepastian penukaran obligasi Yunani yang dipegang oleh pihak swasta. Pemegang harus rela menderita kerugian lebih dari 50 persen, Kamis mendatang. Di hari yang sama juga akan dirilis data ekonomi seperti Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan mengambil keputusan kebijakan suku bunganya, data klaim pengangguran AS.
Adanya ketidakpastian seperti ini, Tonny melanjutkan, membuat permintaan dolar AS di pasar akan meningkat sehingga tekanan rupiah masih cukup kuat. Namun, BI yang tetap berada di pasar membuat pelemahan rupiah juga tidak akan terlalu dalam.
Mata uan Asia juga melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,46 persen menjadi 1,2636 per dolar AS, won Korea Selatan terdepresiasi 0,36 persen ke 1.1122,64, peso Filipina turun 0,54 persen, ke 43,0385, bath Thailand terkoreksi 0,39 persen ke 30,77, serta ringgi Malaysia juga merosot 0,12 persen menjadi 3,0231 per dolar AS.
Indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia, hingga pukul 18:17 WIB, kembali menguat 0,4 poin (0,5 persen) ke level 79,765. Euro melemah 0,0078 poin ke US$ 1,3139, poundsterling terdepresiasi 0,0095 poin menjadi US$ 1,577. Sedangkan yen Jepang berhasil menguat 0,569 poin menjadi 80,99 per dolar AS.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
4 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
18 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
7 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
9 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
11 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
11 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
11 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya