TEMPO.CO, Jakarta - Auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Dede Purwana Cahya yang tewas bunuh diri di kantornya pagi tadi dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bergaul dengan rekan kerja.
Kepala BPKP Mardiasmo meyakini tindakan almarhum terjun dari lantai 12 bukanlah karena urusan pekerjaan. "Ini sepertinya murni urusan pribadi, bukan kantor," kata Mardiasmo ketika dihubungi Tempo, Selasa, 28 Februari 2012.
Keyakinan Mardiasmo itu didasari oleh laporan dari atasan langsung Dede bahwa sejak beberapa hari yang bersangkutan sedang tidak melakukan tugasnya sebagai auditor. "Selain memang karena belum ada pekerjaan yang diauditnya," ujar Mardiasmo. Dede juga tidak sedang mendapat sanksi atau hukuman dari kantor karena pekerjaannya.
Dia menjelaskan, Dede baru saja dimutasi dari perwakilan daerah Banten ke BPKP Pusat di bawah Direktorat Deputi Perekonomian sejak lima bulan lalu. Mutasi ini merupakan hal yang rutin dilakukan BPKP setiap dua-tiga tahun sekali. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan pegawai dan penyegaran. "Pekan depan juga kami berencana ada promosi dan mutasi lagi. Ini supaya tercapai praktek-praktek pekerjaan yang sehat," ungkapnya.
Menurut informasi singkat yang didapat dari rekan kerjanya, kata Mardiasmo, Dede nekat terjun karena ada masalah finansial keluarga. Dia menyayangkan langkah itu. Sebab, jika memang ada masalah finansial, seharusnya Dede lebih terbuka agar bisa dibantu. "Secara finansal kantor kami kan sudah ada tunjangan kinerja dan tunjangan auditor," ujarnya.
Dede Purwana Cahya, 37 tahun, ditemukan tewas karena terjun dari lantai 12 gedung BPKP pukul 10.30 WIB. Ia merupakan warga Jalan Haji Mochtar, RT 4 / RW 11, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sehari-hari, Dede berkantor di lantai 6 Gedung BPKP yang terletak di Jalan Pramuka, Jakarta Timur.
ROSALINA
Berita terkait
Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
2 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKeluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas
3 hari lalu
Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaPenyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri
3 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA
Baca SelengkapnyaCerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA
3 hari lalu
Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya
Baca SelengkapnyaKeluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua
3 hari lalu
Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.
Baca SelengkapnyaKapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri
3 hari lalu
Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.
Baca SelengkapnyaPengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi
4 hari lalu
Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.
Baca SelengkapnyaPolda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021
4 hari lalu
Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.
Baca SelengkapnyaBrigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya
4 hari lalu
Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.
Baca SelengkapnyaIPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri
4 hari lalu
IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.
Baca Selengkapnya