TEMPO.CO, Jakarta - Pakar perminyakan Maizar Rahman mengatakan geopolitik adalah faktor utama penyebab kenaikan harga minyak dunia dalam satu tahun terakhir. “Gejolak di Libya menyebabkan terjadinya lonjakan harga,” tulis Maizar melalui surat elektronik, Jumat 24 Februari 2012.
Terganggunya produksi minyak menyebabkan pasokan ke sejumlah negara berkurang, termasuk ke Eropa. Akibat berkurangnya pasokan, membuat harga minyak Brent di London terus meningkat dari US$ 80 pada akhir 2010 menjadi US$ 110 per barel. Kenaikan itu masih berlanjut hingga sekarang.
“Jika ada kenaikan yang lebih tinggi lagi, tingkat konsumsi dunia akan menurun dan pada akhirnya harga minyak ikut turun,” ujar Maizar.
Maizar mengatakan apabila faktor geopolitik berlangsung lama, tapi tidak mengganggu produksi minyak, selisih kenaikan harga tidak akan terlalu tinggi. “Biasanya kenaikan sekitar US$ 15 hingga US$ 25,” ia menuturkan.
Menurutnya, pengaruh kenaikan harga minyak kepada APBN adalah peningkatan subsidi yang juga meningkatkan defisit anggaran.
Faktor geopolitik antara Iran dan Barat membuat harga minyak Brent melonjak 14 persen sejak Januari. Harga minyak West Texas Intermediate juga terus naik hingga lebih dari 7 persen.
Harga minyak mentah Brent di London mencapai US$ 122,9 per barel pada Rabu, 22 Februari 2012. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate naik 3 persen menjadi US$ 106,28 per barel di New York.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita terkait:
YLKI: Kenaikan Harga BBM Tak Lebih dari Rp 1.000
YLKI: Kenaikan BBM Pilihan Realistis
Antisipasi Kenaikan BBM Bebani Rupiah
Harga BBM Akan Naik, Indeks Terjun Bebas
Berita terkait
Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
56 hari lalu
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen
29 November 2022
Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya