TEMPO.CO, Beijing - Penyuplai perusahaan Apple dari Cina, Foxconn Technology, Sabtu, 18 Februari 2012 menyatakan akan menaikkan upah pegawainya. Besaran upah naik dari 16 persen menjadi 25 persen.
Kini upah pekerja di Shenzen, kota tempat basis utama Foxconn, berkisar 2.200-2.500 yuan (Rp 3,2 juta-Rp 3,6 juta) per bulan. Upah ini naik dari yang awalnya hanya berkisar 1.800 yuan (Rp 2,6 juta).
Foxconn, yang menerapkan kenaikan upah per 1 Februari lalu, menyatakan upah baru itu sudah melebihi upah minimum regional Shenzhen. Kota Shenzhen menetapkan upah minimal sebesar 1.500 yuan. Perusahaan menyatakan lebih dari 75 persen pegawai di Shenzhen telah menerima upah di atas 2.200 yuan (Rp 3,2 juta).
Pengumuman kenaikan upah terjadi setelah Foxcon mendapat pengawasan dan investigasi dari Fair Labor Association (FLA). FLA merupakan organisasi penegakan hak buruh. Apple memutuskan bergabung dengan organisasi ini pada Januari 2012. Apple kemudian meminta FLA untuk mengaudit penyuplai terbesar mereka, Foxconn.
Kenaikan upah tersebut dikritik lembaga swadaya masyarakat Students & Scholars Against Corporate Misbehaviour. Debby Chan, project officer di LSM tersebut, menyatakan pekerja Foxconn mendapat lembur hingga 60-80 jam per bulan.
"Upah pekerja Foxconn berbeda-beda di setiap lokasi," ujar Chan. Contohnya adalah pekerja di Kota Zhengzhou mendapat upah rata-rata 1.350 yuan (Rp 1,9 juta). Setelah kenaikan kemarin, upah pekerja di Zhengzhou akan menjadi 1.650 yuan (Rp 2,4 juta)." Saya pikir Foxconn sedang bermain-main dengan angka," kata Chan.
Foxconn, perusahaan manufaktur elektronik terbesar di dunia, sebenarnya tak hanya menyuplai Apple. Mereka juga menjual produknya kepada Dell, Sony, dan Microsoft.
Foxconn selama ini mendapat sorotan publik karena kondisi pekerjanya yang jauh dari layak. Pada 2010, serangkaian aksi bunuh diri termasuk pegawai yang loncat dari atap gedung telah mencoreng citra Foxconn. Pada Mei 2011, terjadi ledakan di perusahaan Foxconn di Chengdu. Akibatnya, tiga pekerja meninggal dan lusinan orang terluka
PCWORLD|DIANING SARI
Berita terkait
Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis
27 September 2017
Cina telah memblokir aplikasi pesan WhatsApp?untuk memperketat keamanan menjelang kongres akbar Partai Komunis ke 19 pada awal Oktober mendatang
Baca SelengkapnyaAjaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar
6 September 2017
Sebuah rekaman mengejutkan yang menunjukkan bagaimana seorang wanita di Cina melahirkan bayi di jalanan sambil berdiri saat tengah berbelanja.
Baca SelengkapnyaIngin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi
25 Agustus 2017
Kementerian Pertahanan Cina menyebut hobi masturbasi membuat vena testis membesar
Baca SelengkapnyaCari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online
24 Agustus 2017
Aplikasi Jinyiwei memudahkan warga Cina memesan pengawal pribadi semudah memanggil taksi online
Baca SelengkapnyaKisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina
10 Agustus 2017
Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBelajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat
5 Agustus 2017
Dua pejabat Partai Komunis Cina dipecat setelah kedapatan berlatih sihir untuk menaikkan pangkat.
Baca SelengkapnyaLatihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning
5 Agustus 2017
Latihan perang Cina di dekat pantai Korea Utara diduga pesan untuk Amerika Serikat bahwa Pyongyang di bawah lindungan Beijing.
Baca SelengkapnyaGagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet
4 Agustus 2017
Perekam video yang viral di internet itu sempat ditahan polisi Cina selama empat hari
Baca SelengkapnyaHindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah
29 Juli 2017
Zhu Najuan, 59 tahun, mengubah wajahnya hingga terlihat 20 tahun lebih muda untuk menghindari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaHeboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram
29 Juli 2017
Dalam video yang beredar viral, anggota staf penelitian di Chengdu, Cina terlihat menyeret dan melempar bayi panda
Baca Selengkapnya