Proyek Listrik 10 Ribu MW Bermasalah Sejak Awal  

Reporter

Editor

Jumat, 20 Januari 2012 16:54 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan, proyek pembangkit listrik tenaga uap yang ditangani kontraktor Cina bermasalah sejak awal. Saat menjabat sebagai Direktur Utama PT PLN, ia hanya meneruskan proyek yang sudah berjalan.

“Saya juga terima barang yang sudah berjalan, masak tidak diteruskan?” tuturnya saat makan siang bersama wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2012.

Ia menjelaskan, saat itu proyek berjalan sangat lambat. Ia menetapkan tiga target, yaitu menyelesaikan proyek dengan kualitas baik, mempercepat berjalannya proyek, dan menyusun daftar pelajaran dari proyek. Menurut Dahlan, masalahnya bukan hanya berasal dari pihak kontraktor Cina, tetapi juga dari pemerintah.

Dahlan mencontohkan pemicu lambatnya proyek, yaitu proses pembebasan lahan, demo pekerja, dan keterlambatan membayar uang muka. “Saya tidak mau menempuh cara dar der dor. Kalau saya menggugat karena kualitas, mereka pun bisa balik menggugat, apa untungnya?” tuturnya.

Oleh karena itu, ia tetap menjalankan proyek pembangunan PLTU berkapasitas 10 ribu megawatt itu. Pasalnya, negara memang membutuhkan pasokan listrik yang besar. Jika proyek batal, negara akan mengalami kerugian. Pengerjaan proyek juga diusahakan lebih cepat. “Saya waktu itu menunjuk manajer-manajer proyek, sebelumnya tidak ada itu,” ujarnya. Dahlan juga mengungkapkan, “Saya juga pernah marah sama kontraktor Cina dan meminta mereka mengganti pekerjanya karena lambat,” tuturnya.

Selain itu, Dahlan juga mengaku membuat daftar tentang hal-hal yang harus diperbaiki jika ada proyek serupa di masa depan. Katanya, kurang lebih ada 40 masalah ditemukan dalam proyek 10 ribu MW itu. “Di antaranya di bidang pengawasan, pembuatan PLTU, pengiriman barang, pengepakan, sistem bongkar muat, dan banyak lagi,” katanya. Ia menerangkan, saat ini daftar itu dipegang oleh Direksi PT PLN.

Pada Oktober 2011, Menteri Keuangan Agus Martowardoyo berkirim surat kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana yang isinya menolak pembiayaan Cina atas PLTU Takalar dan PLTU Pangkalan Susu. Agus juga menolak pembiayaan dari Cina lantaran kecewa melihat kinerja kontraktor-kontraktor Cina yang sebelumnya membangun beberapa pembangkit listrik PLN.

Dalam suratnya ia mengatakan, setelah melakukan kajian internal, membaca pendapat Badan Pemeriksa Keuangan, dan berdiskusi dengan PT PLN, disimpulkan ada dua kontraktor yang tidak memiliki kapabilitas.

Menjawab surat itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional tetap melanjutkan pembangunan proyek PLTU Pangkalan Susu di Sumatera Utara dan PLTU Takalar di Sulawesi Selatan. Namun, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional meminta agar kontraktor asal Cina yang menangani kedua proyek 10 ribu megawatt itu diganti karena tidak memiliki kapabilitas membangun pembangkit tenaga listrik.

ANGGRITA DESYANI


Berita terkait

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

40 hari lalu

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya

Infrastruktur Listrik PLN Kini Capai 72.976,30 Megawatt

29 Januari 2024

Infrastruktur Listrik PLN Kini Capai 72.976,30 Megawatt

Sepanjang 2023 berhasil menambah kapasitas pembangkit listrik mencapai 4.182,2 MW. Melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2023.

Baca Selengkapnya

PLN Kerahkan 240 Personel Amankan Kelistrikan Piala Dunia U-17 di Bandung

7 November 2023

PLN Kerahkan 240 Personel Amankan Kelistrikan Piala Dunia U-17 di Bandung

Sebanyak 240 personel untuk mengamankan kelistrikan helatan Piala Dunia U-17 itu terdiri dari pegawai PLN dan Tenaga Alih Daya.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia U-17: PLN Jawa Barat Pastikan Kelistrikan Stadion Si Jalak Harupat Aman

6 November 2023

Piala Dunia U-17: PLN Jawa Barat Pastikan Kelistrikan Stadion Si Jalak Harupat Aman

PLN Jawa barat memastikan daya pasok kelistrikan aman untuk Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Resmikan Pembangunan PLTS di IKN Berkapasitas 50 Megawatt, Jokowi Titip Pesan Khusus Ini ke Bos PLN

2 November 2023

Resmikan Pembangunan PLTS di IKN Berkapasitas 50 Megawatt, Jokowi Titip Pesan Khusus Ini ke Bos PLN

Jokowi menyebutkan PLTS berkapasitas 50 megawatt yang dibangun di IKN sebagai komitmen menyiapkan kelistrikan yang andal dan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Akhir 2023, 140 Kampung di Papua dan Papua Barat Ditargetkan Teraliri Listrik PLN

21 Oktober 2023

Akhir 2023, 140 Kampung di Papua dan Papua Barat Ditargetkan Teraliri Listrik PLN

PLN menargetkan 140 kampung di Papua dan Papua Barat bisa menikmati penerangan listrik pada akhir 2023.

Baca Selengkapnya

PLN Rampungkan Persiapan Kelistrikan untuk Ajang MotoGP Mandalika

12 Oktober 2023

PLN Rampungkan Persiapan Kelistrikan untuk Ajang MotoGP Mandalika

PT PLN (Persero), melalui Unit Induk Wilayah NTB, telah merampungkan persiapan kelistrikan gelaran MotoGP 2023 di Sirkuit Mandalika.

Baca Selengkapnya

Rusia Batasi Pasokan Listrik ke Cina Gara-gara Berselisih Tarif

4 Oktober 2023

Rusia Batasi Pasokan Listrik ke Cina Gara-gara Berselisih Tarif

Cina menolak kenaikan harga tarif listrik oleh perusahaan Rusia. Akibatnya pasokan listrik terancam dibatasi.

Baca Selengkapnya

Mobil Terbakar di Pasuruan, Apa Penyebab Kendaraan Bisa Terbakar?

18 Juni 2023

Mobil Terbakar di Pasuruan, Apa Penyebab Kendaraan Bisa Terbakar?

Mobil terbakar di Nguling Pasuruan beberapa waktu lalu, Apa saja penyebab mobil atau motor terbakar?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Masuk 4 Provinsi Terakhir yang Belum Punya Perda RUED, Apa Fungsinya?

13 Maret 2023

Heru Budi Sebut Jakarta Masuk 4 Provinsi Terakhir yang Belum Punya Perda RUED, Apa Fungsinya?

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyebut Jakarta masuk dalam empat provinsi terakhir yang belum punya Perda RUED. Apa fungsinya?

Baca Selengkapnya