Pemerintah Didesak Keluarkan Moratorium Tambang  

Reporter

Editor

Selasa, 27 Desember 2011 06:29 WIB

Sejumlah warga pengunjukrasa penolakan tambang emas Bima yang mencoba bersembunyi saat pembubaran paksa pengunjukrasa diamankan anggota Brimob Polda NTB di pinggir pantai Pelabuhan Sape, Kecamatan Sape, Bima, Kabupaten Bima, NTB, Sabtu (24/12). ANTARA/Rinby

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan organisasi mahasiswa mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan moratorium pemberian izin pertambangan. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Berry Nahdian Furqan mengatakan permasalahan tambang yang muncul di Indonesia saat ini sudah terjadi dari Aceh hingga Papua. “Saat ini harus ada moratorium tambang,” kata Berry.

Menurut Berry, moratorium diperlukan karena hampir di semua daerah pertambangan terjadi kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dan warga pendatang. Hal itu, ujarnya, terjadi karena perusahaan tambang tidak menyerap tenaga dari masyarakat lokal dan memilih warga pendatang. “Bagaimana bisa memberikan izin kalau izin itu yang menjadi akar masalah,” kata Berry.

Ide moratorium tambang muncul setelah insiden di Pelabuhan Sape, Kecamatan Lambu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu lalu. Warga memprotes izin tambang yang dikeluarkan Bupati Bima, Ferry Zurkarnaen, kepada PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) untuk melakukan aktivitas penambangan. Aksi warga yang menduduki pelabuhan selama lima hari tersebut kemudian berujung pembubaran paksa oleh polisi. Akibatnya, dua orang tewas—tiga versi Komnas HAM--dan puluhan lainnya luka-luka.

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Alto Makmuralto mengatakan pemberlakuan moratorium harus dilakukan hingga birokrasi pemerintah dianggap sudah benar-benar bersih. "Setelah bersih (birokrasinya), baru kemudian bisa dilaksanakan lagi penambangan," ujar Alto.

Ton Abdillah Has, Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, mengatakan aksi masyarakat di Bima terjadi karena mereka merasa suaranya tak lagi didengar. “Pengeluaran moratorium harus segera dilaksanakan,” katanya kemarin.

DIMAS SIREGAR | PRIHANDOKO | RAJU FEBRIAN

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

13 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

9 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

31 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya