Subsidi Bengkak, Pemerintah Salahkan Harga Minyak  

Reporter

Editor

Kamis, 15 Desember 2011 15:39 WIB

ANTARA/Arief Priyono

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah membantah membengkaknya subsidi, terutama untuk subsidi bahan bakar minyak, disebabkan konsumsi yang terus melonjak. Kementerian Energi menyatakan naiknya subsidi kali ini lebih diutamakan karena naiknya harga minyak dunia dan fluktuasi kurs.

Alokasi subsidi bahan bakar minyak semula dianggarkan sebesar Rp 129 triliun, namun realisasinya diperkirakan bisa mencapai Rp 168 triliun. "Itu lebih karena kurs dan harga minyak dunia," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo, Kamis, 15 Desember 2011.

Dia menjelaskan ada tiga penyebab utama setidaknya yang membuat subsidi BBM melonjak. Pertama adalah asumsi harga minyak yang meleset. Pada awal tahun, harga minyak diasumsikan sekitar US$ 85 per barel. Kenyataannya, rata-rata harga minyak mentah Indonesia saat ini mencapai US$ 111 per barel. Kedua adalah kurs rupiah terhadap dolar yang fluktuatif dan cenderung melemah. "Ketiga baru karena volume yang bertambah."

Penambahan volume, menurutnya, tidaklah signifikan, mengingat tambahan yang diajukan oleh pemerintah sekitar 500.000 sampai 1.000.000 kiloliter untuk menambal kekurangan tahun ini. Tambahan tersebut diupayakan oleh pemerintah dapat diturunkan dalam waktu cepat. "Karena kita tidak akan menghalangi kebutuhan masyarakat," katanya.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Baca Selengkapnya

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.

Baca Selengkapnya

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru

Baca Selengkapnya

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.

Baca Selengkapnya

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.

Baca Selengkapnya

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.

Baca Selengkapnya

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

2 Juli 2018

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.

Baca Selengkapnya

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

10 November 2017

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Baca Selengkapnya