Indonesia Segera Miliki Terminal Gas Terapung

Reporter

Editor

Kamis, 24 November 2011 19:44 WIB

PLTU Muara Karang. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO Interaktif, Jakarta- Stabilitas pasokan gas untuk pembangkit listrik tenaga gas di Muara Karang, Tanjung Priok, Jakarta, akan segera terjawab dalam waktu dekat. PT Nusantara Regas, anak perusahaan Pertamina dan Perusahaan Gas Negara, sedang membangun terminal gas terapung (Floating Storage and Regasification Unit) yang akan parkir di 12 km lepas pantai Jakarta.


“Kami akan menggunakan tanker LNG sebagai terminal gas terapung,” kata Hendra Jaya, Presiden Direktur Nusantara Regas, kepada Tempo, pekan lalu. Sebuah pipa akan menghubungkan terminal gas itu dengan pembangkit listrik Muara Karang, untuk menjamin stabilitas pasokan gas di sana. “Selama ini, pasokan gas untuk Muara Karang mengandalkan pengiriman dari Bontang, Kalimantan via laut, yang amat tergantung perubahan cuaca,” kata Hendra lagi.


Tidak stabilnya pasokan gas untuk PLTGU Muara Karang membuat PLN seringkali terpaksa menggunakan bahan bakar minyak yang harganya lebih mahal. Langkah itu dilakukan untuk menjamin ketersediaan listrik dari Muara Karang, yang menjadi tumpuan banyak fasilitas publik di Ibukota.


Terminal gas terapung milik Nusantara Regas ini diharapkan akan menjadi model pasokan gas untuk pembangkit listrik di Jawa. “Model terminal terapung ini lebih murah ketimbang membangun pipa dari tambang-tambang gas kita di Sumatera, Kalimantan ke sentra industri di Jawa,” kata Hendra. Kapasitas produksi satu terminal misalnya, mencapai 400 juta kaki kubik gas per hari. Berikutnya, Nusantara Regas tengah mempersiapkan terminal serupa di Semarang, Jawa Tengah.


Di Asia, model terminal gas terapung ini baru diterapkan di Dubai, Qatar. “Terminal di Tanjung Priok adalah yang kedua di Asia, dan dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan nasional Indonesia,” kata Hendra lagi.


Saat ini, tanker yang dipersiapkan menjadi terminal gas terapung ini tengah dikonversi menjadi unit regasifikasi di Singapura. “Rencananya mulai ditarik dengan tug boat ke Tanjung Priok, pada Januari 2012,” katanya.


Selain untuk kebutuhan pembangkit listrik, pasokan LNG dari terminal terapung Nusantara Regas juga diproyeksikan untuk mengatasi kebutuhan industri. “Kami perkirakan ada permintaan 1.800 juta kaki kubik gas pada 2012 depan,” kata Hendra.


YULIAWATI

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

13 Januari 2024

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

Viral video warga diminta PLN bayar Rp 11 juta karena minta tiang listrik di tanahnya dipindah. Sebenarnya bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

5 November 2023

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

Berikut ciri-ciri petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) palsu, hati-hati jangan sampai tertipu.

Baca Selengkapnya

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

24 April 2023

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

PT PLN (Persero) membuka berbagai peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit panas bumi.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

25 Desember 2022

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

Hingga November 2022, PLN mencatat penjualan listrik kumulatif mencapai 250,4 terawatt hour (TWh).

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

29 November 2022

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

24 November 2022

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

PLN telah membelanjakan anggaran Rp 200 triliun untuk membeli produk lokal dari total alokasi Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya