Bappenas Proyeksikan Serap 9,7 Juta Tenaga Kerja Baru  

Reporter

Editor

Rabu, 26 Oktober 2011 13:48 WIB

Pelamar kerja mencari lowongan pada Bursa Tenaga Kerja 2010 di Landmark, Braga, Bandung, Selasa (20/4). Pemprov Jabar optimis target satu juta lapangan kerja akan terealisasi hingga akhir tahun ini. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja Badan Perencana Pembangunan Nasional Rahma Iryanti menyatakan, proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011-2014 akan menyerap setidaknya 9,7 juta tenaga kerja baru. Penyerapan tersebut merata di seluruh kepulauan di Indonesia.

Perkiraan penyerapan tenaga kerja di koridor ekonomi dari indikasi investasi, baik oleh swasta, BUMN atau pemerintah dengan nilai investasi Rp 3.700 triliun. Ira menegaskan, penyerapan tenaga kerja tersebut meliputi 22 kegiatan utama koridor ekonomi ditambah dengan kegiatan pendukung di sektor infrastruktur. Pada 22 kegiatan utama koridor ekonomi meliputi besi baja, perkapalan, kelapa sawit, karet, batubara hingga pariwisata. Nilainya mencapai Rp 2,225 triliun.

Dengan sebaran nilai investasi, Pulau Kalimantan Rp 779 triliun, Pulau Papua dan Kepulauan Maluku Rp 450 triliun, Pulau Jawa Rp 433 triliun, Pulau Sumatera Rp 300 triliun, Pulau Sulawesi Rp 197 triliun, dan Pulau Bali-Nusa Tenggara Rp 66 triliun.

Kegiatan utama ini bakal menyerap total tenaga kerja sebanyak 4,731 juta orang. Dengan rincian tertinggi di Pulau Kalimantan sebanyak 1.742.550 tenaga kerja, Papua dan Kepulauan Maluku sebanyak 1.462.518 tenaga kerja, Pulau Sumatera sebanyak 579.973 tenaga kerja, Pulau Sulawesi sebanyak 460.940 tenaga kerja, Pulau Jawa sebanyak 340.938, dan Pulau Bali-Nusa Tenggara sebanyak 144.851 tenaga kerja.

Tambahannya, investasi untuk infrastruktur mencapai Rp 1.551,4 trliun. Dengan sebaran investasi di Pulau Jawa mencapai Rp 779,5 triliun, Pulau Sumatera mencapai Rp 314 triliun, Papua-Kepulauan Maluku mencapai Rp 161,5 triliun, Pulau Kalimantan mencapai Rp 141 triliun, Pulau Sulawesi Rp 103,1 triliun, dan Pulau Bali-Nusa Tenggara Rp 52,3 triliun.

Investasi infrastruktur ini akan menyerap di Pulau Jawa sebanyak 2.553.800 tenaga kerja, Pulau Sumatera sebanyak 942.300 tenaga kerja, Papua-Kepulauan Maluku sebanyak 654.500 tenaga kerja, Pulau Kalimantan sebanyak 450.800 tenaga kerja, Pulau Sulawesi sebanyak 220.000 tenaga kerja, dan Pulau Bali-Nusa Tenggara sebanyak 155.600 tenaga kerja.

Iryanti juga menambahkan, elastisitas employement dari Bappenas juga berkembang, yakni dari 260.000 per 1 persen pertumbuhan ekonomi, menjadi Rp 400.000 per 1 persen pertumbuhan ekonomi. Artinya, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi akan menyerap 400.000 tenaga kerja.

FEBRIANA FIRDAUS


Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

4 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

31 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

32 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

34 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

36 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

45 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

51 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

59 hari lalu

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

3 Februari 2024

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Sonny Keraf, mengkritik bahwa manfaat hilirisasi lebih dirasakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya