Pertumbuhan Properti Terhambat Aturan  

Reporter

Editor

Selasa, 18 Oktober 2011 15:50 WIB

Belanja Properti untuk Memupuk Aset

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Real Estate Indonesia, Setyo Maharso, mengatakan pertumbuhan properti baru mencapai 3 persen. REI, menurut Setyo, saat ini baru bisa membangun 120 ribu unit rumah per tahun. Selain rumah, yang dibangun adalah perkantoran dan kawasan industri.

Padahal untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen, butuh pertumbuhan properti sebesar 5 persen. Pertumbuhan properti, menurut Setyo, terhambat oleh aturan pemerintah. Dia menyebut setidaknya ada dua aturan yang mengganjal. Yakni aturan pembebasan lahan dan dilarangnya orang asing memiliki properti di Indonesia.

Selama ini, tanah tak jelas dan tak akurat data kepemilikannya. Sengketa tanah juga terjadi karena tak ada tertib administrasi, sehingga tak ada kepastian hukum. "Ada pula masalah mafia pertanahan dan tata ruang," kata Setyo di Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2011.

Setyo mengatakan bahwa proyek Mega Kuningan pada 1990 bisa terjadi karena memakai model jual untung bagi pemilik tanah. Nilainya bisa 10 kali lipat dari harga tanah. “Ini menarik untuk diterapkan,” kata dia. Saat itu, pemilik tanah di sekitar Kuningan dipindah ke Pondok Rangon dengan luas sepuluh kali lipat. Namun dia pesimistis jika bisa berjalan karena masyarakat sudah memiliki pola pikir berbeda.

Aturan orang asing tak boleh membeli apartemen, menurut Setyo, juga mengganjal pertumbuhan properti. Padahal, menurutnya, dengan aturan soal pembeli asing ini diharapkan bisa mengantisipasi siasat jual-beli properti oleh orang asing. Dia mencontohkan, di Bali banyak praktek orang asing kawin dengan orang lokal untuk mempermudah jual-beli properti. Negara jadi tak terima pajak. “Jadi, daripada samar, mending dibuka,” ujarnya.

Setyo menyatakan pertumbuhan properti juga akan menumbuhkan ekonomi. Dia mencontohkan, sebuah kawasan komersial di Jakarta Selatan seluas 4 hektare bisa menyerap 11 ribu tenaga kerja. “Itu belum termasuk sektor informal yang juga diuntungkan,” kata dia. Selain itu juga akan memancing pertumbuhan kredit baru.

NUR ROCHMI

Berita terkait

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

34 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

43 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

43 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

46 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

48 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

49 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

6 Maret 2024

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

Di dunia orang kaya, orang sering bertanya, apa yang bisa dibeli dengan US$1 juta.

Baca Selengkapnya

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

6 Maret 2024

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

Bank Mandiri, melalui gelaran Mandiri Investment Forum 2024, mendorong investor untuk menangkap peluang investasi di tengah era transisi pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

5 Maret 2024

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya