Dahlan Iskan Lebih Suka Jadi Direktur Ketimbang Menteri
Senin, 17 Oktober 2011 13:46 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dahlan Iskan resmi masuk kabinet Susilo Bambang Yudhoyono. Bos Jawa Pos Group itu kini masih menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara. Menjabat Direktur Utama PT PLN sejak 23 Desember 2009, dia dihadapkan pada segudang masalah di perusahaan pelat merah tersebut, mulai dari mati lampu, krisis energi listrik, hingga seringnya infrastruktur PLN rusak.
Pengusaha media ini juga dihadapkan pada tugas untuk meningkatkan pendapatan perusahaan sesuai dengan undang-undang, tanpa membebani masyarakat. Harga jual produk PLN tidak ditentukan oleh perusahaan, melainkan oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. Sementara itu, saat proses produksi, PLN harus membeli bahan baku dengan harga pasar. Saat harga bahan baku naik, tarif listrik tak bisa langsung dinaikkan.
Akhir September kemarin, kepada Tempo, Dahlan Iskan menyampaikan perasaannya bahwa dia lebih senang menjadi Direktur Utama PLN ketimbang menjadi menteri. Berikut petikan wawancaranya.
Anda kabarnya bertekad pindah kantor ke Nusa Tenggara Timur?
Jadi begini, di U Lumbu Kabupaten Manggarai, Flores, itu ada proyek geotermal sudah sepuluh tahun tidak selesai-selesai. Saya heran kenapa lama sekali. Saya kaget, tiba di sana: sumur uap geotermal itu sudah lama jadi. Tentu sudah tidak sulit mewujudkannya. Maka saya bertekad bahwa proyek ini harus segera jadi. Apalagi dananya sudah ada.
Lalu, saya tulis sumpah di situ, pokoknya proyek ini harus selesai sebelum Desember 2011. Ini sekaligus sebagai hadiah Natal bagi masyarakat Manggarai. Kalau proyek ini tidak selesai pada November 2011, saya bertekad pindah kantor ke sana. Lalu, mereka bertekad akan menyelesaikan proyek ini pada 11 November tahun ini. Tapi kan saya tidak percaya begitu saja. Awal November, selesai tidak selesai saya akan ke sana. Kalau selesai ya.
Sudah ada tempat sebagai kantor baru di sana?
Sudah saya minta pada staf saya untuk dicarikan rumah, kita akan kontrak. Rumah itu nanti akan dilengkapi dengan receiver agar bisa akses Internet. Kita lengkapi juga dengan telepon, jadi nanti yang mau minta tanda tangan saya, silakan datang ke U Lumbu. Kalau dimarahi, marahi saja saya. Pecat, pecat saja saya, saya tidak minta jabatan ini kok.
Bagaimana kalau dipecat untuk ditawari sebagai Menteri BUMN?
Saya lebih suka jadi Dirut PLN, lebih ada yang bisa dikerjakan. Mau tak ada krisis listrik, jadi. Mau tambah pelanggan baru, jadi. Mau efisiensi, jadi. Hayo mau apa lagi..
ERWINDAR