Rupiah Tembus di bawah Level 8.900 per Dolar AS

Reporter

Editor

Kamis, 13 Oktober 2011 17:11 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tingginya harapan terhadap upaya penyelesaian masalah krisis utang kawasan Eropa mampu mendorong para investor kembali memburu aset–aset dalam mata uang yang berimbal hasil tinggi seperti rupiah. Hal ini yang membuat membuat rupiah dan mata uang Asia lainnya menguat.

Para pelaku pasar kini mulai melepas dolar Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya dianggap sebagai safe haven dan mengalihkan investasinya ke bursa saham yang dianggap lebih menguntungkan. Mata uang euro yang yang kembali menguat di atas US$ 1,37 membuat dolar AS cenderung melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya. Imbasnya, mata uang regional, termasuk rupiah, ikut terapresiasi terhadap dolar AS.

Di transaksi pasar uang antarbank di Jakarta hari ini, Kamis, 13 Oktober 2011, nilai tukar rupiah ditutup menguat 45 poin (0,5 persen) ke level 8.870 per dolar AS. Untuk pertama kalinya rupiah berhasil ditutup di bawah level 8.900 per dolar AS sejak 21 September lalu.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya sempat menyentuh di atas level 79, kini sudah kembali di bawah 77 membuat rupiah cenderung menguat dalam beberapa hari terakhir.

Pengamat pasar uang dari Bank Saudara, Rully Nova, menjelaskan, intensifnya upaya penanggulangan masalah utang Eropa mencuatkan risk appetite (keberanian mengambil risiko) di pasar membuat harga–harga saham di bursa melonjak tajam. Naiknya harga saham seiring kembali masuknya investor asing ini membuat rupiah kembali menguat di bawah 8.900 per dolar AS.

Para pelaku mulai mengalihkan dananya ke dalam mata uang regional seiring menguatnya bursa saham. “Akibatnya mata uang Asia, termasuk rupiah, cenderung menguat dalam beberapa hari terakhir,” tuturnya.

Meredanya kehawatiran terhadap masalah krisis utang Eropa membuat para pelaku pasar melepas posisi beli dolar AS membuat mata uang Negeri Paman Sam cenderung melemah terhadap mata uang utama dunia. Penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin sebenarnya belum banyak mempengaruhi pergerakan rupiah. Penguatan mata uang lokal dalam beberapa hari terakhir ini, masih menurut Rully, lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

4 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

4 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

5 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya