Freeport dan Newmont Emoh Renegosiasi Kontrak

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 19:18 WIB

Truk pengangkut galian tambang di tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia, 2000 .Rully Kesuma/ TEMPO

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Thamrin Sihite, menyatakan masih banyak perusahaan tambang yang enggan merenegosiasi kontraknya, termasuk perusahaan berskala besar, seperti PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara.

"Mereka jelas belum," kata Thamrin saat dijumpai di gedung DPR, Selasa, 27 September 2011. Saat ini baru sekitar 65 persen dari 118 kontrak tambang yang sepakat untuk dinegosiasikan kembali. Namun kesepakatan tersebut pun baru sebatas prinsip, belum diperinci secara lebih teknis dan tertulis.

Pemerintah terus melakukan renegosiasi sesuai dengan amanat Undang-Undang Mineral dan Batu Bara Nomor 4 Tahun 2009. Terdapat beberapa hal yang menjadi fokus utama pemerintah dalam renegosiasi kontrak, seperti luas wilayah, royalti, divestasi, pemanfaatan jasa nasional, dan jangka waktu.

Hal paling berat adalah merayu kontraktor soal renegosiasi royalti. Pemerintah meminta kontraktor menyetor royalti minimal sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak, yaitu royalti emas ditetapkan 3,75 persen dari harga jual dikalikan tonase.

"Harus sesuai dengan undang-undang dan dimaksimalkan untuk kepentingan nasional inti dari renegosiasi," tegasnya. Thamrin juga tidak memungkiri kemungkinan akan dibahasnya soal divestasi untuk perusahaan tambang besar seperti Freeport. "Saat ini kan belum ada divestasi, jadi bisa saja."

Juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, berkeras bahwa tak ada yang salah dalam kontrak yang dijalin Freeport bersama pemerintah Indonesia selama ini. "Kami yakin bahwa kontrak kami cukup adil bagi setiap pihak," ujarnya lewat pesan singkat kepada Tempo.

Freeport berkukuh tetap menghormati dan mematuhi ketentuan sesuai dengan kontrak sejak 1991. Selama ini Freeport meyakini bahwa perusahaannya telah memberi kontribusi cukup besar kepada Indonesia. "Kontribusi kami kepada pemerintah lebih dari US$ 12 miliar," ujarnya.

Kontribusi tersebut, kata Ramdani, cukup besar ketimbang negara penghasil utama bahan tambang lain di dunia. Soal kemungkinan akan dibahasnya rencana divestasi, Freeport enggan menanggapinya. "Kami belum mau berkomentar dulu soal itu," ujarnya.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya