Minimnya Waduk Penyebab Kekeringan

Reporter

Editor

Rabu, 21 September 2011 17:28 WIB

TEMPO/Arie basuki

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rofi Munawar menilai kekeringan yang terjadi pada lahan pertanian di berbagai daerah di Indonesia disebabkan oleh rendahnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur pertanian. "Kurangnya pembangunan waduk atau bendungan baru menjadi sebab banyak sawah mengalami puso dan kekeringan yang berkelanjutan setiap tahun," kata Rofi di sela Rapat Dengar Pendapat di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu 21 September 2011.

Menurut dia, kekeringan yang terjadi saat ini sebenarnya bukan hanya lantaran musim kemarau panjang, tapi juga minimnya alokasi anggaran dari pemerintah terhadap pengembangan dan pembangunan infrastruktur pertanian. Investasi dalam infrastruktur pertanian cenderung terabaikan sejak reformasi, sehingga sektor pertanian mengalami stagnasi.

Dia mencontohkan, Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu sentra padi, beberapa pekan terakhir mengalami kekeringan mencapai 37 ribu hektare. Dari luas tersebut sekitar 13 ribu haktare mengalami puso atau gagal panen. Ribuan hektare areal persawahan di sejumlah kecamatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menganggur atau tidak digarap petani selama musim kemarau akibat sulitnya pasokan air.

Indonesia, lanjutnya, saat ini baru memiliki jumlah bendungan sebanyak 284 bendungan besar. Jumlah tersebut hanya mampu mengairi sekitar 800 ribu hektare atau 11 persen dari 7,5 juta hektare lahan irigasi teknis. "Sangat mendesak pembangunan bendungan baru. Peran bendungan sangat vital untuk pertanian, terutama pada saat musim tanam kedua dan seterusnya. Tersedianya air untuk irigasi merupakan faktor penentu dalam produksi beras, sehingga kebutuhan pangan yang diharapkan dapat terpenuhi," ujar politikus dari Fraksi PKS ini.

Dia menyebutkan saat ini lebih dari 20 persen irigasi rusak, sehingga bisa mengganggu peningkatan produksi pangan,padahal pemerintah memiliki target surplus 10 juta ton beras hingga 2014. "Tapi melihat data kekeringan yang terjadi pada 2010 terdapat 96.721 hektare area tanaman padi yang mengalami kekeringan. Sedangkan di tahun 2011 hingga bulan Agustus area tanaman padi yang mengalami kekeringan telah mencapai 95.891 hektare bisa mengancam target surplus itu," tuturnya.

Pemerintah, dia melanjutkan, harus memetakan secara jelas kuantitas dan kualitas jaringan irigasi yang dimiliki saat ini, mana saja daerah yang memiliki irigasi teknis, daerah irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, dan tadah hujan. "Jadi kemampuan setiap irigasi itu dapat memberikan gambaran penyediaan air bagi lahan pertanian dan antisipasi kekeringan yang mungkin terjadi," ujarnya.

ROSALINA

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

8 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

10 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya