Lion Air Siapkan Maskapai Kelas Premium

Reporter

Editor

Senin, 19 September 2011 13:40 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Lion Mentari Airlines akan mendirikan PT Space Aviation, perusahaan penerbangan baru untuk penerbangan dengan layanan penuh atau full service dan layanan khusus atau private service.

"Tapi kami masih melihat dulu apakah sudah ada maskapai yang memakai nama tersebut," kata Direktur Umum PT Lion Mentari Airlines Edward Sirait saat dihubungi Tempo di Jakarta, Senin, 19 September 2011.

Untuk menggarap layanan tersebut Lion Air harus mengurus Air Operation Certificate baru karena dilarang memiliki izin yang sama dengan Lion Air. "Kami sedang mengurus Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) ke Kementerian Perhubungan, sudah dimasukkan dua minggu lalu," ujar Edward.

Penerbangan dengan layanan penuh dan pribadi ini direncanakan beroperasi pada November 2012. Persiapan penerbangan memerlukan perhitungan matang karena perusahaan membutuhkan kemampuan pesawat dan sumber daya manusia berbeda.

Berkaitan dengan pendanaan, Edward menyatakan sumber dana untuk mendirikan maskapai dengan dua layanan tersebut belum diketahui. "Tidak ada pendanaan khusus, kemungkinan modalnya milik sendiri, si pemilik pengelola layanan," ujar Edward.

Lion Air akan menyediakan enam unit pesawat untuk layanan penuh berkapasitas 180 orang dan dua unit pesawat untuk layanan khusus berkapasitas delapan orang. Maskapai menggunakan tipe Boeing 737-900 ER yang interiornya dimodifikasi sesuai dengan segmen layanan.

Saat ini Lion Air Group, menurut Edward, memiliki 50 pesawat tipe Boeing 737-900 ER yang hingga akhir tahun akan bertambah menjadi 54 unit. "Rencananya pada 2016 nanti akan menjadi 178 unit," katanya.

Juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan menyatakan Kementerian sudah menerima permohonan SIUP dari Lion Air. "Belum ada perkembangan. Kami masih harus membicarakannya dulu, khususnya business plan mereka," katanya.

Bambang juga memaparkan beberapa hal yang menjadi sorotan Kementerian dalam pembahasan rencana bisnis Lion Air tersebut terkait dengan jumlah pesawat, kesiapan sumber daya manusia, dan pendanaan.

Kementerian Perhubungan tidak akan memperlambat proses asalkan Lion Air benar-benar siap menjalankan penerbangan tersebut. "Tergantung pada kesiapan mereka, kami tidak mau mereka hanya beroperasi dua-tiga bulan lalu tutup," katanya.

Lion Air dan anak usahanya, Wings Air, saat ini mengoperasikan 92 pesawat yang terdiri dari Boeing 747-400, Boeing 737-400, Boeing 737-300, dan MD 90. Mereka melayani penerbangan lokal ke 53 kota dan enam rute ke luar negeri.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

9 jam lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

6 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

11 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

15 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

17 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

17 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

20 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

22 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

28 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya