TEMPO Interaktif, Jakarta -Bank Indonesia menurunkan batas bawah bunga pinjaman di pasar uang antarbank dari 100 menjadi 150 basis point. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasional menyatakan keputusan itu mendorong bunga pinjaman antarbank lebih rendah lagi sehingga meningkatkan efisiensi perbankan.
Saat ini, batas bawah pinjaman antarbank adalah 100 basis point dan batas atas 100 basis point. Bila suku bunga acuannya sebesar 6,75 persen, bunga pinjaman berkisar 5,75 persen hingga 7,75 persen. Dengan kebijakan baru itu, bunga pinjaman antarbank berkisar 5,25-7,75 persen.
Bunga pinjaman, menurut Darmin, cenderung bergerak ke batas bawah pada kisaran
5,75 persen. "Tingkat bunga pinjaman antarbank bisa lebih rendah lagi," katanya. Akibatnya, biaya pengembangan kredit akan bergerak ke level lebih rendah. Kebijakan baru itu ditujukan bagi bank yang tiba-tiba memerlukan likuiditas.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kemarin juga memutuskan menahan suku bunga acuan pada level 6,75 persen. Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah mengatakan keputusan itu diambil untuk menjaga stabilitas perekonomian di tengah ancaman krisis utang Eropa dan Amerika Serikat. "Ada risiko pertumbuhan ekonomi dunia mempengaruhi Indonesia," katanya kemarin.
Bank Indonesia juga menetapkan target inflasi tetap 5 persen plus-minus 1 persen pada 2011. Sedangkan tahun depan, target inflasi adalah 4,5 persen plus-minus 1 persen.
Menurut pengamat ekonomi Aviliani, keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga tepat. "Suku bunga kita termasuk yang tertinggi di dunia," katanya kemarin.
Bank Indonesia khawatir penurunan suku bunga akan memicu larinya modal asing. Selain itu, masyarakat akan meningkatkan investasi dalam bentuk logam mulia. Akibatnya, perbankan akan kesulitan likuiditas sehingga menghambat sektor riil.
FEBRIANA FIRDAUS | INDRA WIJAYA
Berita terkait
Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR
19 menit lalu
Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen
Baca SelengkapnyaCadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar
9 jam lalu
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Baca SelengkapnyaRupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS
1 hari lalu
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaWamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
2 hari lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
5 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
5 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaInflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
5 hari lalu
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.
Baca SelengkapnyaRupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga
6 hari lalu
Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
6 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca Selengkapnya