Asosiasi Pilot Kapok Berunding dengan Manajemen Garuda

Reporter

Editor

Jumat, 2 September 2011 18:15 WIB

Sejumlah pilot pesawat Garuda Indonesia melakukan pemogokan di Jakarta (28/7). AP/Tatan Syuflana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Asosiasi Pilot Garuda mengancam akan menggelar aksi mogok pada September ini setelah gagal mencapai kesepakatan dengan manajemen PT Garuda Indonesia, akhir Agustus lalu. Para pilot mengaku kecewa berat dan tidak berniat duduk semeja dengan manajemen maskapai penerbangan pelat merah itu.

Hasil perundingan tersebut menerbitkan rasa ketidakpercayaan kepada pihak Garuda dalam menghasilkan sebuah win-win solution. "Kami kapok. Percuma berdiskusi lama kalau tidak ada satu pun poin yang diselesaikan," kata Ketua Asosiasi Pilot Garuda Stephanus Gerardus Rahadi kepada Tempo kemarin.

Asosiasi Pilot akan mengirim surat kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara ihwal hasil perundingan yang berujung buntu. "Awalnya kami ingin laporkan langsung, tapi ketika itu Menteri BUMN (Mustafa Abubakar) sedang sakit," ujar Stephanus. Surat akan dikirim kembali seusai Lebaran.

Dalam pertemuan akhir Agustus lalu tersebut, ada empat poin yang dikeluhkan Asosiasi Pilot. Poin-poin itu pula yang menjadi alasan aksi mogok sebelumnya. Pertama, masalah komunikasi yang dinilai sudah putus hampir dua tahun. Kedua, masalah perjanjian kerja bersama. Ketiga, penyesuaian travel allowance.

Poin terakhir, pilot meminta penyamarataan di semua lini antara pilot asing dan pilot lokal. Pilot asing dengan status kontrak mendapatkan gaji sekitar Rp 77 juta per bulan. Sedangkan gaji kapten pilot lokal, menurut Asosiasi Pilot, hanya sebesar Rp 43 juta per bulan walau sudah bekerja di Garuda selama 20 tahun.

Bila tidak ada juga tanggapan positif dari pihak Garuda, Asosiasi Pilot akan kembali melaksanakan mogok atau tidak bersedia menerbangkan pesawat. Pekan lalu Stephanus mengatakan mogok massal direncanakan pada September ini. "Akan kami sepakati kembali aksi tersebut bersama anggota lain," katanya.

Asosiasi Pilot sempat melakukan mogok massal pada 28 Juli lalu. Aksi mogok berlangsung mulai pukul 00.00 hingga 13.00 WIB. Akibat mogok ini, sekurangnya 14 dari 66 penerbangan domestik di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tertunda hingga 60 menit.

Mogok terbang berakhir sekitar pukul 12.58 WIB setelah tercapai kesepakatan antara manajemen Garuda dan Asosiasi Pilot, yang ditengahi Menteri Mustafa. Namun perbincangan pada 26 Agustus lalu, yang rencananya juga menjadi jalan keluar perselisihan, itu justru berujung buntu.

Kementerian BUMN menarik diri untuk kembali menjadi fasilitator perdamaian antara manajemen Garuda dan Asosiasi Pilot. "Sudah cukup, kalau terlalu sering ikut campur nanti fungsi manajerial perusahaan tak berjalan," kata Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayanto kemarin.

Sumaryanto menyatakan persoalannya sudah jelas. Berkaitan dengan tuntutan pilot mengenai tingkat gaji, manajemen seharusnya dapat memaparkan fakta bahwa di Garuda tidak terjadi ketimpangan seperti yang diduga. "Masalah ini bisa cepat selesai. Jika mereka mau, September ini pun bisa," ujarnya.

Kementerian sangat menyayangkan rencana mogok pilot karena dapat menghancurkan perusahaan sendiri. Ia mengatakan semestinya Asosiasi Pilot tidak terlalu memaksakan kehendak. Hingga tadi malam, manajemen Garuda belum dapat dihubungi dan memberi konfirmasi.


FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

54 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

54 hari lalu

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang

Baca Selengkapnya

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

3 Maret 2024

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

2 Maret 2024

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

Korea Selatan memerintahkan 13 dokter yang mogok kerja untuk kembali berpraktek. Jika tidak, mereka terancam pidana.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien

2 Maret 2024

Kronologi Dokter Korea Selatan Mogok Kerja hingga Sebabkan Rumah Sakit Tolak Pasien

Pemogokan massal dokter muda di Korea Selatan masih berlanjut meski pemerintah telah mengambil tindakan hukum. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

29 Februari 2024

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

Korea Selatan memberi batas waktu hingga hari ini untuk ribuan dokter yang mogok kerja agar kembali bertugas.

Baca Selengkapnya

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

27 Februari 2024

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

27 Februari 2024

Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

Perawat Korea Selatan telah diberikan perlindungan hukum untuk melakukan beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

27 Februari 2024

Korea Selatan Beri Waktu sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

Pemerintah Korea Selatan memberi tenggat waktu sampai akhir Februari 2024 bagi dokter-dokter muda yang sedang mogok massal untuk kembali kerja.

Baca Selengkapnya