Beras Raskin Bisa Dipercepat Sebelum Lebaran

Reporter

Editor

Jumat, 12 Agustus 2011 21:20 WIB

Beras untuk orang miskin. Tempo/Andri Prasetyo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Perum Bulog kemungkinan mempercepat penyaluran raskin (beras untuk rakyat miskin), yang tadinya pada September menjadi Agustus atau sebelum Lebaran, asalkan ada jatah raskin ke-13 pada Desember mendatang. Stok beras di gudang Bulog dijamin masih mencukupi untuk percepatan penyaluran raskin tersebut.

“Tak ada masalah, karena penyaluran raskin Agustus sudah 95,1 persen atau 1,99 juta ton dari target 2,1 juta ton. Kalau penyaluran dimajukan, harus ada raskin ke-13 karena Desember musim paceklik. Banyak daerah yang minta penyaluran dipercepat,” kata Direktur Utama Sutarto Alimoeso kepada Tempo, Kamis malam, 12 Agustus 2011.

Rumah tangga sasaran untuk penyaluran raskin tahun ini sebanyak 17,5 juta keluarga, dan setiap bulannya disalurkan sekitar 260 ribu raskin atau 15 kilogram raskin untuk tiap keluarga. Untuk Agustus, ada beberapa daerah yang menyalurkan di atas 100 persen, seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan meminta penyaluran raskin dipercepat sebelum Lebaran. Dengan penyaluran raskin lebih cepat diharapkan tidak terjadi lonjakan permintaan, yang dapat memicu kenaikan harga sepanjang bulan ini.

Sutarto menjelaskan, tahun ini jumlah penyaluran ragskin ditargetkan 3,147 juta ton. Hingga Agustus ini, berarti penyaluran raskin sudah 63,45 persen. Persediaan beras di gudang Bulog cukup untuk penyaluran raskin hingga 4-5 bulan ke depan.

Selain untuk raskin, Bulog juga berkewajiban menyalurkan beras untuk Operasi Pasar. Penyaluran OP hingga pertengahan Agustus mencapai 171 ribu ton. “Jumlah raskin tergolong tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” katanya. Pada 2008, penyaluran operasi pasar sebesar 30 ribu ton. Pada 2009 sebanyak 15 ribu ton, dan 2010 sebanyak 60 ribu ton.

Sutarto menambahkan, beras Bulog antara lain didapat dari pengadaan dalam negeri. Pengadaan beras dalam negeri hingga hari ini mencapai 1,37 juta ton dari kontrak pengadaan 1,4 juta ton. Pengadaan paling banyak berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat.

ROSALINA

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

3 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

4 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

8 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

22 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

23 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

24 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

25 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya