TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) meliris angka pertumbuhan ekonomi 6,5 persen sepanjang triwulan kedua lalu. Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi tumbuh 2,9 persen.
Kepala BPS Rusman Heriawan menjelaskan jika melihat secara lengkap sebenarnya ada kenaikan pertumbuhan ekonomi jika dibandingkan dengan triwulan II tahun lalu. Pada triwulan II lalu angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,47 persen, sementara pada triwulan II 2011 6,49 persen. "Jadi kalau dibulatkan sama saja, yaitu 6,5 persen," ujarnya di Kantor BPS Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2011.
Lebih lanjut, Rusman Heriawan mengatakan jumlah Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan kedua ini mencapai Rp 1.811,1 triliun. "Jumlah ini naik jika dibandingkan pada triwulan I 2011 sebesar Rp1.738 triliun," ujar Rusman.
Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen didukung oleh peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah sebesar 4,6 dan 4,5 persen. Sedangkan untuk pembentukan modal tetap bruto naik sebesar 9,2 persen, ekspor barang dan jasa bertambah 17,4 persen, serta impor barang dan jasa 16 persen.
Rusman menambahkan kenaikan pertumbuhan PDB sebesar 2,9 persen ditopang oleh peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah masing-masing sebesar 1,3 dan 26 persen. Selain itu juga terdapat kenaikan di pembentukan modal tetap bruto sebesar 3,9 persen, ekspor barang dan jasa 7,4 persen, serta impor barang dan jasa 6 persen.
Sementara itu ada tiga sektor yang mengalami kenaikan pada triwulan II ini. Pertama adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang naik sebesar 4,8 persen. Lalu sektor konstruksi meningkat sebesar 4,2 persen dan terakhir sektor listrik, gas, dan air sebesar 4 persen.
Bila melihat tren PDB yang meningkat tiap semesternya, Rusman memperkirakan pada akhir 2011 PDB Indonesia bisa mencapai angka kisaran Rp 7.400 triliun. Tercatat pada 2010 total PDB Indonesia sebesar Rp 6.423 triliun. Rusman optimistis akan ada kenaikan dari sisi jumlah PDB pada akhir tahun nanti.
Menurut dia, kondisi ekonomi yang baik akan mendorong kenaikan PDB Indonesia tersebut. Sementara untuk akhir 2011 Rusman memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di kisaran angka 7 persen. "Dengan catatan industri dalam negeri makin baik," tuturnya.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme
3 jam lalu
Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.
Baca SelengkapnyaEks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden
7 jam lalu
Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.
Baca SelengkapnyaKepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen
8 jam lalu
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaIndia Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya
18 jam lalu
Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.
Baca SelengkapnyaWakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
19 jam lalu
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan
1 hari lalu
Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaBPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
1 hari lalu
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaBandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah
2 hari lalu
Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.
Baca SelengkapnyaTak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
2 hari lalu
Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
2 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca Selengkapnya