Sering Telat, Lion Air Dihukum Pangkas Jadwal Terbang

Reporter

Editor

Jumat, 15 Juli 2011 18:34 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Maskapai PT Lion Mentari Airlines siap menjalankan sanksi yang diberikan Kementerian Perhubungan terkait keterlambatan penerbangan yang sering dialami oleh maskapai itu beberapa waktu lalu.

Kementerian memberi sanksi agar Lion mengurangi atau mengistirahatkan pesawatnya sebanyak 10-13 unit. "Kami akan mulai 19 Juli 2011. Setelah diberitahu, kami langsung mempersiapkannya," kata Direktur Umum Lion, Edward Sirait, kepada Tempo, Jumat, 15 Juli 2011.

Edward memastikan pengurangan operasional pesawat tidak akan mengurangi rute penerbangan yang telah ada. Namun jadwal penerbangan kami akan berkurang. Dia belum memberitahu jadwal penerbangan di rute mana saja yang akan berkurang.

Menurut Edward, itu bersifat fleksibel. "Kami belum dapat menentukannya. Masih melihat lagi perkembangan ke depan. Namun, dia memastikan pengurangan jadwal akan terjadi pada rute yang multi frekuensi. "Tidak mungkin pada rute yang hanya sekali terbang saja dalam sehari," katanya.

Meski suplai pesawat berkurang, Edward memastikan tiket Lion Air tidak akan naik. "Jangan sampai karena ini harga tiket berubah. Sanksi ini membuat kami memiliki cadangan pesawat lebih banyak. Kami berjanji menambah ground time (waktu untuk mempersiapkan pesawat) untuk penumpang," katanya.

Kementerian Perhubungan akhirnya memberi sanksi kepada Lion Air terkait keterlambatan penerbangan yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti Singoyuda mengatakan, Kementerian melarang Lion Air menerbangkan 10-13 pesawatnya.

Dia meminta Lion Air melakukan penyesuaian antara pesawat dengan rute penerbangan yang ada. Keterlambatan yang terjadi beberapa waktu lalu, menurut Herry, karena banyaknya perjalanan yang diterbangi oleh Lion. Sehingga berdampak terhadap tingkat ketepatan waktu maskapai tersebut.

Pengurangan pesawat otomatis mengurangi rute Lion Air. "Rute apa saja, biar Lion Air yang memikirkannya," katanya. Kebijakan ini juga bisa jadi berdampak pada tarif. Karena permintaan yang tetap, namun suplai berkurang. "Bisa jadi tarif akan naik tapi tidak akan melampui batas atas kelas ekonomi,” ujar Herry.

Kebijakan yang diambil otoritas penerbangan nasional ini merupakan hasil evaluasi dengan manajemen Lion Air. Dia berharap, dengan pengurangan pesawat, on time performance Lion Air dapat meningkat menjadi 80-90 persen. Saat ini tingkat ketepatan waktu Lion Air hanya sekitar 66 persen.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Bambang S. Ervan menambahkan, pelaksanaan sanksi disesuaikan dengan manajemen Lion Air. Karena mereka yang memiliki rencana bisnisnya. "Terserah mau mengurangi rute atau mengurangi jadwal penerbangan," ujarnya. Jangka waktu sanksi tergantung evaluasi Kementerian. "Ini tergantung Lion Air."

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

8 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

9 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

15 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

18 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

20 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

26 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya