TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komite Ekonomi Nasional Chaerul Tanjung mengatakan tak sepakat jika pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM). Pernyataan konglomerat pemilik Para Group itu selaras dengan pilihan kebijakan pemerintah. "Cara terbaik menurut saya adalah menghapus subsidi BBM bagi kendaraan pribadi, khususnya mobil," kata dia, Kamis 14 Juli 2011.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan belum berencana menaikkan harga bahan bakar. Alasannya, pemerintah tak semata-mata memperhatikan tekanan fiskal, tapi juga harus mempertimbangkan daya beli masyarakat. Adapun menurut Wakil Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Aziz, tanpa kenaikan BBM konsekuensinya subsidi bakal membengkak.
Menurut dia, lonjakan subsidi bisa menambah defisit anggaran dari 1,8 persen pada 2010 menjadi 2,1 persen di tahun ini. Sementara para pengusaha mengusulkan agar pemerintah segera menaikkan harga bahan bakar. Alasannya, kenaikan itu sesuai dengan harga minyak dunia.
Namun, menurut CT--sapaan akrab Chaerul Tanjung--daripada menaikkan BBM, pemerintah sebaiknya melarang pemilik mobil pribadi membeli Premium. Mereka harus membeli bahan bakar yang tak bersubsidi, bisa Pertamax atau sejenisnya. Dengan begitu, ia melanjutkan, subsidi BBM yang besar itu akan turun dengan sendirinya.
Menaikkan harga BBM, kata dia, rentan memunculkan masalah baru. Namun, dia tak menjelaskan detail ancaman masalah yang dimaksud tersebut. Sebelum ngacir pergi, CT hanya menegaskan, "Caranya simpel, kok, menurunkan subsidi dengan cara menghapus subsidi, khususnya mobil-mobil pribadi," kata dia menegaskan.
MUHAMMAD TAUFIK
Berita terkait
Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek
40 hari lalu
PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.
Baca SelengkapnyaDeretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi
44 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.
Baca SelengkapnyaPembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
52 hari lalu
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
Baca SelengkapnyaPerdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi
1 Februari 2024
Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023
7 Oktober 2023
5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina
14 September 2023
Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca Selengkapnya