Perbaiki Menejemen, Lion Air Diberi Tenggat Empat Bulan

Reporter

Editor

Senin, 4 Juli 2011 12:38 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Perhubungan memberi batas waktu empat bulan kepada PT Lion Mentari Airlines untuk memperbaiki manajemennya. Batas waktu yang terhitung dari Juli hingga Oktober tersebut akan dievaluasi untuk menentukan nasib Lion Air selanjutnya.

"Bisa terancam sanksi pencabutan rute penerbangan dan penutupan operasi pesawat," kata Bambang S. Evan, Juru Bicara Kementerian Perhubungan melalui telepon selulernya, Senin 4 Juli 2011.

Bambang menjelaskan batas waktu itu tertuang dalam surat peringatan Kementerian Perhubungan kepada Lion Air yang dilayangkan sekitar 13 Juni lalu. Maskapai ini terancam sanksi karena mengalami keterlambatan di sejumlah bandar udara.

Catatan kementerian pada awal Juni menunjukkan pesawat Lion Air dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta ke Bandara Sam Ratulangi, Menado batal mendarat sehingga penumpang telantar di Bandara Hasanuddin, Makassar. Lion Air juga mengalami penundaan keberangkatan selama lima jam di Bandara Sultan Syarif Qasim II, Pekanbaru.

Bambang menjelaskan Lion Air dituntut untuk mencocokkan jumlah armada, rute penerbangan, serta jumlah kru pesawat selama masa perbaikan empat bulan tersebut. Sebab, keterlambatan itu diduga berasal dari pengaturan manajemen Lion Air yang buruk.

Ia berharap Lion Air bisa menaati masa surat peringatan kementerian, apalagi mereka telah berjanji memperbaiki manajemen saat menggelar pertemuan bulan lalu. "Mereka memaparkan langkah mereka untuk meningkatkan performance," ucapnya.

Ia menambahkan keterlambatan jadwal Lion Air ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh maskapai supaya kejadian serupa tidak terulang lagi.

Kementerian, kata dia, telah membentuk tim untuk memantau pengoperasian jadwal penerbangan seluruh maskapai. Laporan tim yang antara lain berasal dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat, pengelola bandara, serta perusahaan penerbangan itu diserahkan ke Kementerian Perhubungan. "Kementerian yang akan mengevaluasi hasil laporan itu," ucapnya.

TRI SUHARMAN

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

9 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

15 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

18 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

21 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

26 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya