TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2011 merupakan yang paling tinggi sepanjang sejarah. Total nilai ekspor menyentuh angka US$ 18,33 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 45,29 persen dibandingkan Mei 2010.
"Ini rekor terbaru untuk ekspor dibandingkan pada Desember 2010 yang sebesar US$ 16,83 miliar," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Jumat, 1 Juli 2011.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari sampai Mei 2011 mencapai US$ 80,28 miliar atau meningkat 33,37 persen dibandingkan periode yang sama pada 2010. Rusman mengatakan peningkatan ekspor pada Mei 2011 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas dan migas. "Ekspor nonmigas mencapai US$ 14,22 miliar dan migas US$ 4,11 miliar," tandasnya.
Rusman menambahkan, penyumbang sektor ekspor ini masih didominasi oleh industri serta minyak dan gas. Sementara, untuk ekspor nonmigas terbesar berasal dari batubara dan minyak nabati.
Nilai ekspor nonmigas ke Cina merupakan yang tertinggi disusul Jepang dan Amerika. "Nilai ekspor ke Cina sebesar US$ 1,81, Jepang sebesar US$ 1,53, dan Amerika sebesar US$ 1,32 miliar," ujar Rusman.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
3 jam lalu
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara
3 hari lalu
BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
4 hari lalu
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
13 hari lalu
Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
13 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
14 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaEkspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
14 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
14 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan
14 hari lalu
BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaSurplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit
14 hari lalu
Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.
Baca Selengkapnya