BI Janji Selesaikan Kredit UMKM Korban Gempa  

Reporter

Editor

Kamis, 30 Juni 2011 15:51 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Bank Indonesia (BI) akan menyelesaikan kasus kredit macet Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) korban gempa 2006. BI memberi surat teguran kepada bank yang mempersulit dan diskriminatif terhadap pelaku usaha itu.

Sesuai dengan kesepakatan, bank pemberi pinjaman tidak diperbolehkan melakukan segala bentuk penekanan dan diskriminasi. "Apalagi penyitaan dan pelelangan aset jaminan pinjaman saat proses penghapusan utang masih berjalan,” kata Deputi Pemimpin Bank Indonesia Yogyakarta, Luctor Etemergo Tapiheru, Kamis 30 Juni 2011.

Pantauan BI terkait keputusan Komisi XI dan Menteri Keuangan pada 8 Februari 2011 tentang penyelesaian kredit bermasalah korban gempa, telah berjalan 90 persen. Tapi, ia mengakui dalam pelaksanaan di lapangan ada hal lain yang berkembang di luar rencana dan agenda.

Luctor menyatakan, meski dikeluhkan berjalan lambat, proses terus berjalan. Hingga April 2011, laporan perbankan soal kredit macet UMKM berjalan dengan baik. Sejak Desember 2010 telah berakhir Peraturan Bank Indonesia (PBI) soal perpanjangan penangguhan penagihan utang UMKM korban gempa. Namun, BI telah mengupayakan supaya bank tidak diskriminatif.

“Bank supaya menghentikan tindakan diskriminatif dan intimidatif. Jika ada, kami segera meminta bank itu untuk menghentikan tindakan tersebut,” ujar Luctor.

Menurut Ketua komisi D DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Sumiyanto, yang ikut mendampingi komunitas UMKM, legitimasi BI terhadap penyelesaian kredit macet UMKM korban gempa sangat penting supaya tidak ada penyitaan aset apalagi pelelangannya.

“Kuncinya ada di BI karena faktanya masih ada penyitaan aset dan pelelangan jaminan utang dari para pelaku UMKM korban Gempa,” kata Ahamd.

Ketua Komunitas UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta, Prasetyo Atmosutejo, menyatakan jika masih ada intimidasi atau diskriminasi terhadap pelaku UMKM korban gempa, para pelaku industri kecil itu akan terus berdemonstrasi di BI instasi lain, bahkan ke rumah Wakil Presiden Boediono di Yogyakarta.

“Kami berdemonstrasi karena ada intimidasi, diskriminasi, bahkan penyitaan aset. Lima tahun kami terpuruk, tapi penyelesaian tidak kunjung tiba,” kata Prasetyo.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

23 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya