Bank Indonesia Sisir Mata Uang Peso di Perbatasan  

Reporter

Editor

Senin, 27 Juni 2011 11:10 WIB

Layanan Kas Keliling di Miangas, Sulawesi Utara. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO Interaktif, Melonguane - Bank Indonesia menyisir peredaran mata uang peso di Pulau Marore dan Miangas yang berbatasan dengan Filipina. Mata uang Filipina itu kemudian ditarik oleh bank sentral untuk ditukar dengan uang rupiah.

Deputi Direktur Pengedaran Uang Bank Indonesia Adnan Djuanda mengatakan untuk mengganti Peso, Bank Indonesia menyiapkan uang pengganti sebanyak Rp 2 miliar. Menurutnya, kegiatan penukaran uang ini muncul lantaran hasil penelitian menunjukkan adanya penggunaan mata uang asing untuk transaksi di wiliyah perbatasan Indonesia-Malaysia.

“Kami anggap di perbatasan dengan Filipina yang beredar peso,” katanya di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, saat melepas 11 petugas Bank Indonesia ke Marore dan Miangas, Jumat, 24 Juni 2011.

Pulau Marore merupakan pulau terluar dari Kabupaten Kepulauan Sangihe. Adapun Miangas merupakan pulau terluar dari Kabupaten Kepulauan Talaud. Keduanya masuk ke dalam Provinsi Sulawesi Utara. "Pelayanan ini baru pertama kali dilakukan Bank Indonesia," katanya.

Namun, prediksi bank sentral meleset. Uang yang lebih banyak beredar di dua pulau itu adalah rupiah. Barang yang beredar, seperti sembilan bahan pokok, Premium, rokok, lebih banyak berasal dari Indonesia. Bahkan, Jaba, pedagang asal Filipina di Marore, malah menggunakan mata uang rupiah, bukan peso.

Namun, dari temuan itu bukan berarti tidak ada peredaran peso. Koordinator tim peneliti peredaran mata uang rupiah yang ikut dalam rombongan Bank Indonesia, Teo Poluan, mengatakan beberapa masyarakat di Marore dan Miangas menggunakan peso saat bertransaksi dengan warga Filipina atau di wilyah Filipina.

Salah satu pedagang di Marore, Jaclin, menggunakan peso untuk membeli minuman keras. Setali tiga uang, Imelda Lupa, pedagang di Miangas, menggunakan peso untuk membeli alat masak di Filipina. Anggota Tim peneliti, Linda, mengatakan beberapa warga Marore dan Miangas menyimpan uang peso.

“Uang peso kertas mereka simpan di dompet,” katanya. Meski demikian, warga Marore dan Miangas, menurut Teo, tidak setuju jika peredaran peso dilarang. “Mereka setuju tidak menggunakan peso untuk transaksi, tapi tidak setuju jika mata uang itu dilarang,” katanya.

Bank sentral, lanjut Adnan, juga menyasar masyarakat yang memiliki uang rupiah tidak layak edar, seperti robek, lusuh, dan uang yang dicabut peredarannya kurang dari sepuluh tahun. “Kami ganti dengan yang baru,” ujarnya.

Bank sentral melayani penukaran uang hingga Rp 40 juta di Pulau Marore yang dihuni 680 jiwa pada Sabtu, 25 Juni. Adapun di Miangas yang dihuni 878 jiwa, bank sentral melayani penukaran hingga Rp 110 juta pada Ahad, 26 Juni 2011.

AKBAR TRI KURNIAWAN

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya