Pemerintah Bahas Kepemilikan Pesawat  

Reporter

Editor

Senin, 7 Maret 2011 07:18 WIB

ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti Singoyuda Gumay menyatakan pemerintah akan membahas kembali soal kepemilikan pesawat untuk maskapai niaga berjadwal. Ada kemungkinan pengadaan pesawat dengan pola selain menunjukkan kepemilikan pesawat dalam faktur penjualan atau bill of sale, tapi juga bisa dengan pola sewa ataupun mengangsur.
Pola selain pembelian pesawat yang dimaksudkan adalah sewa untuk membeli (lease to purchase) atau beli mengangsur (purchase to installment). Masalah kepemilikan pesawat ini sebelumnya diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
Dalam pasal 118 ayat 2 beleid itu disebutkan, maskapai niaga berjadwal memiliki paling sedikit lima unit pesawat dan menyewa minimal lima unit pesawat dengan jenis yang mendukung kelangsungan usaha sesuai dengan rute yang dilayani. Adapun ketentuan mengenai bill of sale diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 47 tentang Pendaftaran Pesawat Udara.
Makin pentingnya soal kepemilikan pesawat ini untuk menjaga kapasitas angkut di Tanah Air bila sewaktu-waktu industri penerbangan ambruk, sehingga pesawat milik para lessor ditarik atau dikembalikan. Atau sebagai modal bagi maskapai bersangkutan apabila menemui persoalan keuangan.
Selain itu, karena tenggat pemberlakuan aturan yang dipastikan tidak akan molor dari rencana, yakni pada 12 Januari tahun depan. Kalaupun masih banyak maskapai yang belum memenuhi aturan, Herry enggan berkomentar lebih jauh tentang sanksi yang bakal dikenakan.
Mengenai kepemilikan pesawat, sejumlah maskapai telah menyatakan komitmennya untuk memenuhi ketentuan yang diatur dalam perundangan tersebut. Beberapa maskapai yang telah mengoperasikan minimal lima unit pesawat milik dan lima unit pesawat sewa adalah Garuda Indonesia (22 unit), Batavia Air (13 unit), Merpati Nusantara Airlines (9 unit), Sriwijaya Air (7 unit), Indonesia Air Transport (15 unit), dan Trigana Air Services (15 unit).
PT Indonesia AirAsia, yang hingga kini belum memenuhi ketentuan, baru memiliki lima pesawat dan sisanya sewa. Presiden Direktur Indonesia AirAsia Dharmadi mengatakan tengah bernegosiasi dengan pemerintah untuk mendapat kelonggaran. Saat ini AirAsia memiliki 16 pesawat Airbus jenis A320 dan 4 pesawat Boeing 737-300.
Namun, jika pemerintah berkukuh, AirAsia akan tetap menaati aturan tersebut. Ada kemungkinan AirAsia bakal membeli empat pesawat jenis Boeing 737 seri Classic yang sekarang telah dioperasikan. "Ditambah satu pesawat lagi dengan kisaran harga US$ 2-3 juta," kata dia.
Hal ini dilakukan semata-mata untuk menaati peraturan pemerintah, meski sebetulnya bersifat percuma. Sebab, sebagai maskapai berbiaya hemat atau low cost carrier, idealnya harus memiliki satu tipe pesawat. "Kalau ada Boeing, berarti kami tidak konsisten," katanya.
SUTJI DECILYA

Berita terkait

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

32 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

33 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

34 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

38 hari lalu

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

39 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

43 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

24 Februari 2024

Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis

Baca Selengkapnya

5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang

11 Februari 2024

5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang

Bberapa negara melarang makanan tertentu dimasukkan ke dalam tas jinjing di kabin pesawat terbang

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang

11 Februari 2024

5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang

Beberapa tips ini dapat membantu penumpang yang tetap ingin menjaga kebersihan selama di pesawat terbang

Baca Selengkapnya