TEMPO Interaktif, New York - Gubernur bank sentral Amerika Serikat (The Fed) Ben S. Bernanke memberi sinyal tidak akan segera mengencangkan kredit setelah Fed merilis beberapa kebijakan stimulus moneternya. Sebab, Fed melihat minimnya risiko inflasi dan tetap lambatnya pertumbuhan penyediaan lapangan kerja.
Kenaikan harga minyak dan komoditas belakangan ini dinilai tidak memicu inflasi. Ia menyatakan hal ini dalam pertemuan tahunan tentang kebijakan moneter, kemarin.
"Periode yang kondusif bagi penciptaan lapangan kerja dibutuhkan untuk memastikan pemulihan solid. Dan bunga acuan Fed akan tetap rendah untuk periode tersebut," katanya.
Namun begitu, dia menjamin akan bertindak bila kenaikan harga komoditas makin kuat dan mendorong inflasi melebihi perkiraan.
"Tidak akan ada perubahan signifikan terkait kebijakan moneter di 2011 dan kemungkinan hingga 2012," kata Brian Levitt, ekonom dari OppenheimerFunds Inc yang berbasis di New York.
Kemarin Bernanke menyatakan, stabilnya upah tenaga kerja dan dampak kenaikan harga komoditas secara tidak langsung menghadapkan Amerika Serikat dengan realita kenaikan harga barang konsumsi.
Hal yang sama diungkapkan oleh kepala ekonom Ward McCarthy dari Jefferies and Co. di New York. "Dilihat dari tren harga komoditas yang lebih volatil ketimbang harga barang lain, Bernanke kemungkinan akan menunggu dan memastikan tidak akan menyebar ke kenaikan harga secara umum," katanya.
BLOOMBERG VIA YAHOO | R. R. ARIYANI
Kenaikan harga minyak dan komoditas belakangan ini dinilai tidak memicu inflasi. Ia menyatakan hal ini dalam pertemuan tahunan tentang kebijakan moneter, kemarin.
"Periode yang kondusif bagi penciptaan lapangan kerja dibutuhkan untuk memastikan pemulihan solid. Dan bunga acuan Fed akan tetap rendah untuk periode tersebut," katanya.
Namun begitu, dia menjamin akan bertindak bila kenaikan harga komoditas makin kuat dan mendorong inflasi melebihi perkiraan.
"Tidak akan ada perubahan signifikan terkait kebijakan moneter di 2011 dan kemungkinan hingga 2012," kata Brian Levitt, ekonom dari OppenheimerFunds Inc yang berbasis di New York.
Kemarin Bernanke menyatakan, stabilnya upah tenaga kerja dan dampak kenaikan harga komoditas secara tidak langsung menghadapkan Amerika Serikat dengan realita kenaikan harga barang konsumsi.
Hal yang sama diungkapkan oleh kepala ekonom Ward McCarthy dari Jefferies and Co. di New York. "Dilihat dari tren harga komoditas yang lebih volatil ketimbang harga barang lain, Bernanke kemungkinan akan menunggu dan memastikan tidak akan menyebar ke kenaikan harga secara umum," katanya.
BLOOMBERG VIA YAHOO | R. R. ARIYANI
