Toyo Engineering Garap Proyek Langit Biru di Balongan
Reporter
Editor
Rabu, 23 Juli 2003 11:44 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Toyo Engineering Corporation akan menggarap proyek Langit Biru di kilang Balongan. Toyo akan bekerja sama dengan konsorsium Rekayasa Engineering untuk menggarap proyek bernilai US$ 152,975 juta ini.Direktur Utama Pertamina Baihaki Hakim mengatakan, terpilihnya perusahaan dari Jepang ini karena tawarannya yang lebih murah dari pesaing lainnya. "Selisihnya sekitar US$ 25 juta," katanya usai penandatanganan kontrak antara Rekayasa Engineering dengan Toyo Engineering di kantor Pertamina Jakarta, Jumat (14/2). Rencananya, setelah Balongan, proyek Langit Biru juga akan dilakukan di kilang Cilacap. Saat ini, kata Baihaki, pelaksanaan proyek Langit Biru di kilang Cilacap masih pada tahap pra kualifikasi penawar. Dia berharap, jika proyek Langit Biru di kedua kilang ini berjalan, maka Pertamina bisa memenuhi kebutuhan premium tanpa timbal pada 2005 seperti target pemerintah. Proyek Langit Biru adalah program Pertamina untuk memproduksi bahan bakar minyak yang ramah lingkungan. Upaya ini dilakukan untuk menurunkan tingkat pencemaran udara. Pada Juli 2001, Pertamina sudah menyalurkan premium tanpa timbal di wilayah Jabotabek, Cirebon, pantai utara Jawa Barat dan bekas kilang Kasing Sorong. Sejak November 2002, premium tanpa timbal juga telah dipasarkan di Bali. Baihaki mengatakan, proyek Langit Biru tidak akan mempengaruhi neraca Pertamina. "Juga tidak akan dibebankan kepada konsumen," katanya. Dia bahkan mengakui, proyek Langit Biru tidak bermanfaat secara finansil kepada Pertamina. "Ini aktifitas non komersial," kata Baihaki. Diharapkan, dengan selesainya proyek Langit Biru di Balongan dan Cilacap, seluruh produk premium di Indonesia sudah berkualifikasi ramah lingkungan. Multazam --- TNR
Berita terkait
Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?
2 menit lalu
Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?
Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.