TEMPO Interaktif, Jakarta:Produksi LNG dari lapangan Tangguh, Papua akan ditawarkan ke pasar Jepang. Demikian diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Baihaki Hakim, Jumat (12/2). Dia mengungkapkan, untuk menawarkan LNG ke Jepang ini, Pertamina akan bersaing dengan perusahaan gas dari Rusia dan Tokyo Power dari Jepang. "Jadi, prospek kita memang berat," katanya. Meskipun demikian, Baihaki optimis, produksi LNG Tangguh masih diminati oleh Jepang. Masalahnya, menurut Baihaki, Jepang sudah melakukan pengkajian dan pendekatan dengan Pertamina dan kontraktor production sharing (KPS) lainnya. Apalagi, kata Baihaki, ada beberapa pemegang saham di lapangan Tangguh yang berasal dari Jepang. Sehingga, menurut dia, Indonesia mempunyai keuntungan tersendiri untuk memasarkan LNG ke Jepang. Baihaki sendiri belum memastikan kebutuhan LNG Jepang. Yang jelas, menurut dia, antara tahun 2007 sampai 2010, Jepang membutuhkan tambahan LNG sebanyak 2-5 juta ton. "Namun, itu tidak semua akan dipenuhi dari Indonesia," kata dia. Baihaki mengatakan, dalam memasarkan LNG Tangguh ini, Pertamina akan bertindak sebagai agen pemerintah untuk menjual LNG dari Tangguh. "Jepang sudah menunjuk Pertamina, jadi mereka tidak mau yang lain," ujarnya. Itulah sebabnya, Jepang tidak menunjuk British Petroleoum sebagai agen penjual. Dalam hal ini, selain memasarkan LNG dari Tangguh, Pertamina juga akan memasarkan produksi LNG dari lapangan Bontang (Kalimantan Timur) dan Donggi. "Ibaratnya prasmanan, kita tawarkan mana yang terbaik," katanya. Lapangan gas Tangguh, sebelumnya kalah bersaing dengan Australia ketika memasarkan produk LNG-nya ke Guangzhou, Cina. Namun begitu, lapangan yang dikelola oleh Biritsh Petroleum dari Inggris ini mendapatkan imbal untuk memasarkan produknya ke Fujian. Ketika disinggung mengenai harga, Baihaki mengatakan, saat ini, Pertamina masih mengadakan negosiasi dengan Jepang. "Yang jelas, mereka tahu harga Fujian sudah sesuai dengah harga pasar," kata dia. Multazam --- TNR