TEMPO Interaktif, Jakarta:Nilai ekspor komoditi tekstil dan produk tesktil 2001 turun 6,73 persen dibanding tahun 2000, yaitu dari US$8,20 miliar menjadi US$7,65 miliar pada 2000. Menperindag, Rini MS Suwandi, Rabu (13/2) siang, mengatakan penurunan tersebut karena L/C Indonesia belum sepenuhnya dipercaya serta faktor politik dan keamanan yang kurang stabil. Akibat masalah L/C ini, kata Rini, nilai ekspor turun. “Akibatnya para pembeli luar negeri memberikan order terbatas dan dalam waktu bulanan,” ujar Rini. Ia mengatakan, dalam kondisi normal, biasanya order diberikan sekaligus pertahun. Selain masalah pembiayaan, serangan ke World Trade Center juga menciptakan masalah. Situasi ini katanya memberikan ketidakpastian bagi para pembeli. “Dampaknya pembeli komoditi Indonesia termasuk TPT (tekstil dan produk tekstil) cenderung wait and see,” katanya. Namun demikian, Rini tetap optimis penurunan realisasi ekspor akibat lesunya perekonomian tersebut akan dapat segera dipulihkan. Apalagi katanya dari data BPS yang diolah oleh pihaknya menunjukkan bahwa kinerja ekspor TPT dari bulan Januari hingga September 2001 terus menunjukkan perbaikan ekspor dibanding komoditi lainnya. “Ini membuktikan bahwa prospek TPT masih cukup cerah,” katanya. (Nunuy Nurhayati–Tempo News Room)