TEMPO Interaktif, Jakarta:Calon investor Divestasi atau penjualan 51 persen saham Bank Danamon asal Hongkong dan Singapura mempertanyakan situasi Indonesia akhir-akhir ini. "Tapi, mereka ngga mengkhawatirkan (situasi Indonesia)," kata Deputi Ketua BPPN bidang Restrukturisasi Perbankan I Nyoman Sender di kantornya, Kamis (13/2), usai melakukan road show ke Hongkong dan Singapura. Sender mengaku belum ada calon investor yang mengajukan penawaran. Meski, kata dia, ada beberapa calon yang menyatakan minatnya terhadap penjualan melalui mitra strategis ini. "Mereka tanya ini itu, gitu-gitu kan belum tahu, nanti itu jawabannya tertulis. Jadi ngga begitu (langsung ajukan penawaran), ngaco, memangnya jualan telur," ujar dia. Dalam road show itu, jelas dia, pihaknya dapat menilai keseriusan calon investor. Calon investor sendiri pada pertemuan ini diwakili oleh investment banking. "Mereka ngga ada present (hadir) diri sendiri, mereka ada diwakili investor banking-nya, bukan dia," kata Sender, "Mereka kan hadir mewakili siapa yang nyuruh, yang datang bukan investor sebenarnya". Sender mengungkapkan selain ke Hongkong dan Singapura, BPPN juga melakukan road show ke Inggris. Kali ini presentasi divestasi Bank Danamon langsung dipimpin oleh Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi dan Ketua BPPN Syafruddin Temenggung. "Pertemuannya kalau ngga salah Jumat besok," ungkap dia. Jadi, tambah dia, 10 teaser letter atau surat penawaran belum seluruhnya ditawarkan. Sedangkan pelepasan 20 persen saham Bank Danamon ke pasar modal belum dilakukan. Sender beralasan masih menunggu harga saham di pasar bagus. "Menunggu keadaan, karena ngga tahu harga naik atau tidak. Ya kita lihat harganya, kalau bagus kita lepas," ujar dia. Tapi ia mengaku belum mengetahui lebih lanjut perkembangan penjualan 20 persen saham ini karena baru saja tiba di tanah air. SS Kurniawan --- TNR