Menurut Fuad, investor dapat dengan jernih melihat situasi bisnis penerbangan nasional yang sedang membaik. Yang terjadi pada Mandala tak ada hubungannya dengan Garuda. "Investor bisa melihat pola bisnis Mandala dan Garuda itu berbeda," ujar dia.
Garuda melepas sahamnya ke pasar bursa dalam waktu dekat. Perusahaan itu tengah melakukan muhibah bisnis ke banyak investor untuk melihat potensi harga sahamnya. Di saat yang bersamaan, Mandala mengumumkan kegagalan keuangan, menyebabkan maskapai yang memiliki lima pesawat komersial tersebut menghentikan penerbangannya sejak Kamis (13/01).
Mandala juga mengumumkan pengajuan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Menurut Direktur Utama Diono Nurjadin, langkah ini diambil agar perusahaan dapat melakukan restrukturisasi bisnis dan dapat mengembalikan keuntungan perusahaan.
Dengan penutupan operasi, menurut Diono, diharapkan dapat membuat perusahaan lebih fokus dalam melakukan restrukturisasi. "Selain itu, kami juga ingin restrukturisasi berjalan lebih cepat," katanya. Penutupan operasi, tambahnya, juga untuk menghemat biaya yang dikeluarkan perusahaan.
"Sebab, jika terus beroperasi, kami malah lebih rugi," ujar dia. Dia mengatakan, jika permohonan PKPU disetujui, Pengadilan Niaga memberikan waktu selama 45 hari kepada Mandala menyerahkan rencana bisnis untuk restrukturisasi perusahaan.
ANTON WILLIAM