Bantu Usaha Kecil, ILO Kucurkan US$ 400 Ribu  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Januari 2011 16:19 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO Interaktif, Jakarta -Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mengucurkan dana 400 ribu Dolar Amerika Serikat untuk membantu pengembangan industri Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dana sumbangan yang dikucurkan tersebut akan digunakan melalui program SCORE (Sustaining Competitive & Responsible Enterprises).

Menurut Direktur ILO untuk Indonesia Peter van Rooij, pada tahap awal, program dijalankan di lima perusahaan UKM percontohan. "Program ini bertujuan menjalin hubungan baik antara karyawan dan manajemen serta hubungan industrial sehingga perusahaan bisa meningkatkan daya saingnya," ujarnya di sela acara lokakarya pengkajian manfaat program SCORE di kantor Kemenakertrans, Selasa (11/1).

Program SCORE ILO dirancang untuk membantu UKM di Indonesia dalam meningkatkan mutu dan produktivitas, meningkatkan kondisi kerja, dan memperkuat hubungan kerja antara manajemen dan pekerjanya. "Program ini juga untk membantu perusahaan agar lebih kompetitif di dalam pasar global, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja," kata Peter.

Kucuran dana USD 400 ribu tersebut akan digunakan untuk program SCORE hingga 2013. Indonesia terpilih menjadi salah satu dari tujuh negara selain India, China, Afrika Selatan, Ghana, Vietnam dan Kolombia untuk menerapkan program SCORE. "Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam dan SDM yang banyak. Dengan program ini, bagaimana bisa memanfaatkan potensi yang ada dan mengembangkannya. Juga untuk fokus pada bagaimana menjalin hubungan erat dan hubungan industri dalam perusahaan," ujarnya.

Selain ILO, program ini juga didanai oleh Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) yang didukung Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Konfederasi nasional dan Yayasan Dharma Bhakti Astra.

Seco sendiri mengucurkan dana sebesar 2,1 juta Swiss Franc untuk 3 tahun ke depan. Menurut Muhammad Andri Mulia, National Program Officer dari SECO, Indonesia dipilih untuk program tersebut karena sektor UKM di Indonesia dinilai cukup riskan atau rentan terhadap krisis, sehingga harus didukung agar tetap eksis berproduksi. "Selain itu juga karena UKM di Indonesia GDP-nya (Gross Domestic Product) cukup signifikan," katanya. Kriteria perusahaan UKM yang dipilih, diantaranya memiliki karyawan sebanyak 30-250 orang.

ROSALINA

Berita terkait

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

22 Oktober 2022

Mengelola Utang Negara Melalui Pinjaman dan Hibah

Pemanfaatan utang negara yang produktif serta sumber pembiayaan yang efisien dan berisiko rendah akan meringankan beban generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Menimbang Modernisasi Alutsista TNI Dengan Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun

30 Mei 2021

Menimbang Modernisasi Alutsista TNI Dengan Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun

Pemerintah tengah merancang Perpres modernisasi alutsista untuk jangka panjang hingga waktu 25 tahun. Total anggaran mencapai Rp 1.773 triliun.

Baca Selengkapnya

Mengintip Anggaran Alutsista TNI 10 Tahun Terakhir

30 Mei 2021

Mengintip Anggaran Alutsista TNI 10 Tahun Terakhir

Kementerian Pertahanan mengklaim Presiden Jokowi sudah memberi lampu hijau. Pengadaan alutsista TNI bisa didapat lewat pinjaman asing.

Baca Selengkapnya

Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

30 Mei 2021

Beredar Draf Perpres Pengadaan Alutsista, Total Anggaran Disebut Rp1.773 T

Saat dikonfirmasi, Kemenhan enggan memastikan kebenaran besaran kebutuhan anggaran alutsista bagi TNI di draft Perpres yang beredar.

Baca Selengkapnya

Pengadaan Alutsista, Kemenhan dapat Pinjaman Asing Sampai Rp 100 T

30 Mei 2021

Pengadaan Alutsista, Kemenhan dapat Pinjaman Asing Sampai Rp 100 T

Kemenhan mengatakan sumber dana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sedang dibahas berasal dari pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Pastikan Perpres Pengadaan Alutsista Sudah Libatkan 3 Matra TNI

30 Mei 2021

Kemenhan Pastikan Perpres Pengadaan Alutsista Sudah Libatkan 3 Matra TNI

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemenhan membantah bila penyusunan Perpres alutsista tak melibatkan TNI sebagai pengguna.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

29 Mei 2021

Kemenhan Sebut Presiden Jokowi Sudah Setuju Perpres Pengadaan Alutsista

Kementerian Pertahanan menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah setuju Perpres pengadaan alutsista dengan skema anggaran pinjaman luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

21 Oktober 2020

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

Kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga tidak hanya membahas kerjasama saja, namun juga soal pemberian pinjaman ke Indonesia senilai 50 Miliar Yen.

Baca Selengkapnya

Pemulihan Pascabencana Indonesia, ADB Beri Pinjaman USD 500 Juta

20 November 2018

Pemulihan Pascabencana Indonesia, ADB Beri Pinjaman USD 500 Juta

ADB telah menyetujui pinjaman bantuan darurat senilai US$ 500 juta untuk pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dapat pinjaman dari Jepang, Pembangunan MRT Fase 2 Siap Dimulai

31 Oktober 2018

Dapat pinjaman dari Jepang, Pembangunan MRT Fase 2 Siap Dimulai

Pembangunan jalur MRT fase 2 ini akan mendapat banyak kesilitan karena melewati banyak gedung tua dan Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya