Kesepakatan Pembangunan Koridor Ekonomi Jabodedabek Ditunda  

Reporter

Editor

Rabu, 17 November 2010 09:09 WIB

Hatta Rajasa. TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Tokyo - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kesepakatan pembangunan kawasan ekonomi di Metropolitan Priority Area Jakarta dan sekitarnya antara pemerintah Jepang dan Indonesia sementara ditunda. Indonesia masih mengkaji untuk mematangkan kerjasama tersebut.

Kesepakatan ini semestinya ditandatangani Selasa (16/11). "Mestinya kemarin diteken, tapi kemungkinan menjadi Desember di Bali," kata Hatta di Tokyo, Jepang, Rabu (17/11).

Penandatangan kesepakatan ini, kata Hatta, akan dilakukan antara tiga menteri dari Jepang dan tiga menteri dari Indonesia . Menteri yang mewakili Jepang adalah Menteri Luar Negeri , Menteri Ekonomi, dan Menteri Infrastruktur . Sementara dari Indonesia diwakili Menko Perekonomian , Menteri Keuangan, dan Kepala Bappenas .

Hatta memaparkan, kerjasama ini bagian dari pembangunan koridor satu kawasan ekonomi di Jawa, tepatnya di wilayah barat laut yang cakupannya antara lain meliputi Jabodetabek. Adapun pembangunan koridor satu tersebut membutuhkan dana sebesar US $ 52, 9 miliar. Namun, Hatta enggan menyebutkan besaran dana yang akan dikucurkan oleh kalangan swasta Jepang itu.

Menurut dia, salah satu pebisnis yang akan mengambil bagian di kesepatan ini, adalah Kamar Dagang Jepang Keidanren. Kesepakatan ini yang menjadi bagian dari Indonesia Economic Development Coridor dipilih sebagai langkah awal dari pelaksanaan IEDC di Jawa mengingat Jepang ingin mengambangkan kawasan industri di sana. Selain Jawa, Indonesia jug berencana membentuk enam koridor, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara dan Kawasan Indonesia Timur.

Hatta menuturkan, kesepakatan itu juga terkait dengan pembangunan infrastruktur lainnya seperti pelabuhan , bandara udara, jalan dan pengadaan air bersih . Ketika ditanya apakah penundaan penekenan kesepakatan itu karena keraguan dari Jepang. "Jangan suka curiga , kita bangsa besar, sekali- sekali kita mengatakan tidak mau. Kami mau mematangkannya dulu . Kami mau cek , " kata Hatta . Pengecekan dilakukan agar pemerintah Indonesia bisa lebih dulu meyakini bahwa semua proyek bisa selesai sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

25 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.

Baca Selengkapnya

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.

Baca Selengkapnya