TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat ekonomi, Drajad H Wibowo, menilai kenaikan harga listrik, BBM dan telpon pada awal tahun ini tidak optimal. Kalau pemerintah lebih kreatif mengejar sumber-sumber pemasukan yang lain dan mengurangi sumber-sumber pengeluaran, mungkin kenaikan tidak perlu sebesar seperti saat ini, bahkan mungkin tidak perlu naik sekarang. Namun Drajad tidak menolak jika suatu saat harga BBM harus naik, karena kumsumsi BBM kita sangat boros. tapi kenaikan harga BBM harus dilakukan pada saat ekonomi sedang baik, katanya kepada wartawan, Sabtu (4/12) Drajad juga menyarankan pemasukan lewat sektor pajak dapat diperbanyak. Menurutnya saat ini jumlah NPWP 2,9 juta dapat ditingkatkan menjadi 5 juta orang yang dapat meghasilkan sekitar 7 triliun. Selain itu, jika pemerintah kreatif, dapat diusahakan pemasukkan dari pinalti base income atau denda seperti negara tetangga Singapura, contohnya kasus-kasus di Mahkamah Agung mencapi 19 ribu kasus, kerena begitu kalah orang langsung naik ke Mahkamah Agung karena tidak ada denda bagi yang kalah jika diberlakukan denda maka dapat dibayangkan dana yang yang masuk bisa mencapai triliunan. Selain itu banyak pemasukan-pemasukan lain dari dana non bugjeter seperti rekening Dana Investasi, rekening 16 dan rekening-rekening lain. Selain itu ada penerimaan di migas dan masih banyak lagi sumber pemasukan lain. Sehingga kenaikan harga di masyarakat dapat lebih ditekan. Dari sisi waktu tidak tepat, namun kenaikan harga saat ini adalah motifasi politik. Agar pada tahun 2004 nanti pemrintah tidak perlu menaikkan harga. Di negara-negara maju ada pola begitu Pemerintahan terpilih semua dibebankan kepada masyarakat, begitu satu tahun menjelang pemilu baru masyarakat diberi kebijakan yang populer dan masyarakat cenderung pelupa. Hanya pola seperti ini mempunyai resiko besar karena dapat mengganggu stabilitas politik. Namun planing-nya saat ini tidak tepat karena dilakukan saat ekonomi belum pulih. Jadi tidak benar apa yang dikatakan pak Djatun kenaikan ini tidak membebani masyarakat,katanya. Menurut hitung-hitungan Drajat, akibat kenaikan harga pengeluaran masyarakat akan bertambah 22 % sampai 25 % untuk mempertahankan komsumsi yang sama. Padahal banyak saat ini pendapatan masyarakat yang merosot bahkan kehilangan pekerjaan. Priandono --- Tempo News Room
Berita terkait
Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis
3 menit lalu
Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis
Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.