Drajad H.Wibowo : Pemerintah Harus Lebih Kreatif

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat ekonomi, Drajad H Wibowo, menilai kenaikan harga listrik, BBM dan telpon pada awal tahun ini tidak optimal. Kalau pemerintah lebih kreatif mengejar sumber-sumber pemasukan yang lain dan mengurangi sumber-sumber pengeluaran, mungkin kenaikan tidak perlu sebesar seperti saat ini, bahkan mungkin tidak perlu naik sekarang. Namun Drajad tidak menolak jika suatu saat harga BBM harus naik, karena kumsumsi BBM kita sangat boros. tapi kenaikan harga BBM harus dilakukan pada saat ekonomi sedang baik, katanya kepada wartawan, Sabtu (4/12) Drajad juga menyarankan pemasukan lewat sektor pajak dapat diperbanyak. Menurutnya saat ini jumlah NPWP 2,9 juta dapat ditingkatkan menjadi 5 juta orang yang dapat meghasilkan sekitar 7 triliun. Selain itu, jika pemerintah kreatif, dapat diusahakan pemasukkan dari pinalti base income atau denda seperti negara tetangga Singapura, contohnya kasus-kasus di Mahkamah Agung mencapi 19 ribu kasus, kerena begitu kalah orang langsung naik ke Mahkamah Agung karena tidak ada denda bagi yang kalah jika diberlakukan denda maka dapat dibayangkan dana yang yang masuk bisa mencapai triliunan. Selain itu banyak pemasukan-pemasukan lain dari dana non bugjeter seperti rekening Dana Investasi, rekening 16 dan rekening-rekening lain. Selain itu ada penerimaan di migas dan masih banyak lagi sumber pemasukan lain. Sehingga kenaikan harga di masyarakat dapat lebih ditekan. Dari sisi waktu tidak tepat, namun kenaikan harga saat ini adalah motifasi politik. Agar pada tahun 2004 nanti pemrintah tidak perlu menaikkan harga. Di negara-negara maju ada pola begitu Pemerintahan terpilih semua dibebankan kepada masyarakat, begitu satu tahun menjelang pemilu baru masyarakat diberi kebijakan yang populer dan masyarakat cenderung pelupa. Hanya pola seperti ini mempunyai resiko besar karena dapat mengganggu stabilitas politik. Namun planing-nya saat ini tidak tepat karena dilakukan saat ekonomi belum pulih. Jadi tidak benar apa yang dikatakan pak Djatun kenaikan ini tidak membebani masyarakat,katanya. Menurut hitung-hitungan Drajat, akibat kenaikan harga pengeluaran masyarakat akan bertambah 22 % sampai 25 % untuk mempertahankan komsumsi yang sama. Padahal banyak saat ini pendapatan masyarakat yang merosot bahkan kehilangan pekerjaan. Priandono --- Tempo News Room

Berita terkait

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

3 menit lalu

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.

Baca Selengkapnya

Realme C65 Masuk Indonesia, Ponsel 2 Jutaan dengan Sertifikat Anti Lemot

8 menit lalu

Realme C65 Masuk Indonesia, Ponsel 2 Jutaan dengan Sertifikat Anti Lemot

Realme C65 yang debut di Indonesia sejak 2 Mei 2024. Dengan jaminan lag-free 2 tahun, bagaimana harga dan spesifikasinya?

Baca Selengkapnya

Time for Political Party Elites to Vie for Cabinet Seats

13 menit lalu

Time for Political Party Elites to Vie for Cabinet Seats

Supporting political party elites are vying for strategic cabinet seats, expecting Prabowo Subioanto to form a big cabinet

Baca Selengkapnya

Pernah Disebut Penyanyi yang Buruk, Sakura LE SSERAFIM: Itu Sangat Menyakitkan

15 menit lalu

Pernah Disebut Penyanyi yang Buruk, Sakura LE SSERAFIM: Itu Sangat Menyakitkan

Pernyataan Sakura LE SSERAFIM ketika menanggapi kritik pedas atas kemampuan vokalnya kembali menjadi sorotan setelah tampil di Coachella.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

16 menit lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

16 menit lalu

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

Masyarakat perlu mewaspadai serangan panas atau heat stroke akibat cuaca panas. Ini yang perlu dilakukan menurut Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Pekan Ini: 4 Hal Menarik untuk Dinantikan dari Leg Kedua Semifinal

17 menit lalu

Jadwal Liga Champions Pekan Ini: 4 Hal Menarik untuk Dinantikan dari Leg Kedua Semifinal

Jadwal Liga Champions akan kembali hadir tengah pekan ini. Dua pertandingan leg kedua semifinal menampilkan banyak hal menarik.

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

19 menit lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

PPP Ogah Muluk-muluk Usung Calon di Pilkada DKI Jakarta

21 menit lalu

PPP Ogah Muluk-muluk Usung Calon di Pilkada DKI Jakarta

Politikus PPP Sandiaga Uno disebut memiliki potensi yang besar untuk disandingkan dengan nama-nama beken yang bakal maju di Pilkada DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

25 menit lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya