Rahardi: Waspadai, Bisnis Seperti QSAR Jumlahnya Ratusan

Reporter

Editor

Rabu, 5 November 2003 15:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat agribisnis, F. Rahardi, menilai seharusnya pemerintah menindak perusahaan yang memungut dana masyarakat seperti yang dilakukan PT Qurnia Subur Alam Raya. Demikian diungkapkannya ketika dihubungi Tempo News Room . Dia menilai, QSAR melakukan penipuan kepada masyarakat karena perusahaan tersebut tidak mempunyai hak memungut dana dari masyarakat. “Yang boleh mengumpulkan dana masyarakat secara terbuka hanya bank dan lembaga keuangan,” katanya. Kalaupun bukan lembaga keuangan, QSAR seharusnya baru bisa mengambil dana dari masyarakat kalau perusahaan tersebut tercatat sebagai perusahaan go public. “Yang dilakukan Alam Raya hanyalah membuat PT di notaris biasa, kemudian meminta izin ke Pemda, lalu ke Deperindag. Sudah. Dia seharusnya hanya membuka kebun saja. Bukan untuk memungut dana publik,” papar mantan Pemimpin Redaksi Majalah Trubus ini. Seperti diketahui, QSAR adalah perusahaan agribisnis yang menarik investasi dari masyarakat. Perusahaan yang menarik investasi lewai iklan ini, bahkan menjanjikan pengembalian keuntungan sampai lebih dari 50 persen kepada investor. Sistem yang ditawarkan oleh perusahaan ini adalah bagi hasil, model kavling dan syariah. Namun, belakangan, perusahaan yang berdiri sejak 1997 ini, limbung sejak pertengahan 2001 lalu. Puncaknya, sejak Februari 2002 lalu, perusahaan tidak bisa mengembalikan modal dan keuntungan investor sesuai jadual. Karena modalnya tidak kembali, para investor pun menyita aset perusahaan yang mempunyai lahan di Sukabumi, Jawa Barat ini. Para investor juga sempat mengajukan gugatan pailit perusahaan ini. Sidang gugatan yang sempat digelar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat ini tidak dihadiri oleh Direktur PT Alam Raya yang tidak diketahui keberadaannya. Belakangan, para investor menarik gugatan tersebut dan menyerahkan kuasa kepada pengacara Adnan Buyung Nasution. Model bagi hasil yang digunakan Alam Raya, menurut Rahardi, tidak mencantumkan resiko faktor kerugian. Padahal, sebenarnya, sebagai konsekuensi dari model bagi hasil ini, investor juga akan menanggung kerugian seandainya perusahaan merugi. Apalagi, investor tidak tercantum dalam struktur formal perusahaan. “Itu yang saya sebut penipuan,” tegasnya. Menurutnya, perusahaan yang memungut dana masyarakat seperti QSAR jumlahnya sekitar ratusan. Karenanya, tanbah dia, seharusnya pemerintah berani menindak perusahaan-perusahaan tersebut. Dia sendiri menilai, sebenarnya investasi di bidang agribisnis seperti yang digeluti oleh QSAR, tidak mungkin mentok atau stagnan. “Selama orang masih doyan makan, bisnis pertanian tidak akan berhenti. Dan itu memerlukan bisnis yang luar biasa,” katanya. Namun dia menjelaskan bisnis sektor ini sangat tergantung dengan alam. Meskipun demikian, dengan mengambil contoh Amerika, dia melihat kondisi alam seperti ini bisa diprediksi. Dengan mengambil contoh Amerika, yang menguasai 50 persen cadangan pangan dunia, dia mengatakan, negara tersebut mempunyai prediksi alam selama 30-50 tahun. Sehingga, negara tersebut bisa memperkirakan berapa kali panen dalam sepuluh tahun, sebagai contoh. Sementara itu, tanaman kentang atau cabe misalnya perlu rencana minimal 3 tahun. “Idealnya 5 tahun,” jelas dia. Dengan demikian, bisa diperkirakan berapa kali panen dalam satu tahun. Dia menambahkan, untuk beberapa kasus, semisal di Belanda, agribisnis sudah tidak terlalu bergantung dengan alam. Di negara penghasil bunga ini, pengembangan agribisnis melalui proses rumah kaca, sehingga pengaruh alam sudah bisa dikurangi. (Multazam-Tempo News Room)

Berita terkait

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

4 menit lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

10 menit lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

10 menit lalu

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

Ketua Umum PAN Zulhas mendorong para kadernya maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kunci Ester Nurumi Tri Wardoyo Kalahkan Kim Ga Ran di Semifinal Piala Uber 2024

13 menit lalu

Kunci Ester Nurumi Tri Wardoyo Kalahkan Kim Ga Ran di Semifinal Piala Uber 2024

Ester Nurumi Tri Wardoyo, berhasil menyumbang poin untuk Tim Merah Putih saat menghadapi Korea Selatan di babak semifinal Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

21 menit lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Lanny / Ribka Kalah, Indonesia vs Korea Selatan Masih Imbang 2-2

29 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Lanny / Ribka Kalah, Indonesia vs Korea Selatan Masih Imbang 2-2

Lanny / Ribka menelan kekalahan dari wakil Korea, Jeong Na Eun / Kong Hee Yong, pada partai keempat babak semifinal Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

30 menit lalu

Terkini Bisnis: Peternak Diminta Penuhi Sertifikasi Halal, CPNS Belum Kunjung Dibuka

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengimbau kepada para pengusaha di bidang ternak ayam agar segera memenuhi standar sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

34 menit lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

45 menit lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

My Day Ramai Teriakkan Sop Buntut Saat Fansign Day6, Ada yang Angkat Tangan

46 menit lalu

My Day Ramai Teriakkan Sop Buntut Saat Fansign Day6, Ada yang Angkat Tangan

Di pertengahan acara, tepatnya ketika keempat anggota Day6 sedang menandatangani album pemenang, My Day yang datang meneriakkan sop buntut.

Baca Selengkapnya