Suasana pelabuhan petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara. TEMPO/ Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah akan mempelajari kemungkinan perluasan Tanjung Priok dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia II secara langsung atau melalui Public Private Partnership. "Perluasan ini bagus karena akan membuat pelabuhan Tanjung Priok semakin efisien," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hari ini.
Menurut Agus, rata-rata selama ini kontainer berada di Tanjung Priok bisa sampai enam hari. Dengan perluasan pelabuhan, jangka waktu tersebut bisa dipercepat. "Karena setengahnya saja sudah membantu efisiensi ekonomi Indonesia," katanya.
Saat ini skema Public Private Partnership hampir siap dan banyak investor yang ingin masuk ke Indonesia. Pemerintah juga sudah mempersiapkan sarana penunjang agar Public Private Partnership bisa berjalan lancar di antaranya sudah ada jaminan bahwa kalau pihak swasta mengerjakan usaha-usaha strategis yang terkait dengan pemerintah, mereka akan mendapat jaminan politis, jaminan izin, dan lainnya.
"Juga kalau nanti mereka sudah menjalankan proyek dan butuh tambahan pendanaan, kita sudah ada perusahaan Indonesia Infrastructure finance yang bisa ikut membiayai," kata Agus.
Selain proyek perluasan Tanjung Priok, pemerintah juga menyiapkan proyek-proyek infrastruktur lain yang dapat mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. "Kalau sekarang ini yang sudah ada dalam list adalah rel kereta api Manggarai-Soekarno Hatta dan proyek air di jawa timur," kata Agus. Pengembangan pelabuhan Dumai dan perluasan bandara internasional Soekarno Hatta juga sedang dalam proses pembicaraan dan akan ditindaklanjuti.
Khusus untuk pelabuhan, pemerintah akan memfokuskan pengembangan di pelabuhan Tanjung Priok dan Dumai karena keduanya adalah pelabuhan besar. "Keduanya harus menjadi pelabuhan besar supaya kapal-kapal besar bisa merapat di situ, baru nanti ada feeder lainnya," kata Agus.
Khusus untuk di wilayah Dumai, selain ada Pelindo sebagai pengelola pelabuhan, juga ada beberapa pelabuhan swasta yang menurut Agus bisa dimanfaatkan jika dikelola dengan baik. Sehingga pelabuhan tersebut bisa menerima kapal yang ukuran 4000 TIUs dan bisa connect dengan jakarta dan luar negeri. "Itu akan sangat efisien," ujarnya.