BPS: Ekonomi Tumbuh Tumbuh 5,9 Persen Semester Pertama  

Reporter

Editor

Kamis, 5 Agustus 2010 12:41 WIB

Angkutan Mudik ke Lampung/TEMPO/ Arie Basuki
TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2010 mencapai 2,8 persen dibanding dibanding kuartal pertama 2010 (q to q). Bila dibandingkan periode sama 2009 ekonomi tumbuh 6,2 persen (y-on-y), lebih tinggi dari semester pertama 2010 yang tumbuh 5,7 persen. Sehingga Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester pertama ini dibandingkan dengan semester pertama 2009 tumbuh sebesar 5,9 persen.

Menurut BPS, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal kedua 2010 mencapai Rp 1.572,4 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama adalah Rp 573,7 triliun.

Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi (q-to-q) adalah Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 5,0 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 4,8 persen, dan Sektor Jasa-jasa 3,7 persen. Sementara untuk pertumbuhan (y-on-y) sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 12,9 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,6 persen dan Sektor Konstruksi 7,2 persen.

Struktur PDB Triwulan II-2010 masih didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan, Sektor Pertanian, dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran masing-masing memberikan kontribusi sebesar 24,9 persen, 15,9 persen, dan 13,7 persen.

Pertumbuhan PDB pada Triwulan II-2010 dibandingkan dengan Triwulan I-2010 (q-to-q) sebesar 2,8 persen ditopang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang meningkat sebesar 1,2 persen, sementara pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 23,5 persen, pembentukan modal tetap bruto 2,3 persen, ekspor barang dan jasa 2,7 persen, serta impor barang dan jasa 5,1 persen.

Dibandingkan dengan Triwulan II-2009 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi tumbuh 6,2 persen didukung pengeluaran konsumsi rumah tangga yang meningkat 5,0 persen, pembentukan modal tetap bruto 8,0 persen, ekspor barang dan jasa sebesar 14,6 persen, serta impor barang dan jasa 17,7 persen. Namun, lain halnya dengan pengeluaran konsumsi pemerintah turun 9,0 persen.

Pertumbuhan ekonomi semester I-2010 terhadap semester I-2009 (c-to-c) sebesar 5,9 persen didukung konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,5 persen, konsumsi pemerintah turun 8,9 persen, pembentukan modal tetap bruto tumbuh 7,9 persen, sedangkan ekspor dan impor tumbuh positif masing-masing 17,2 persen dan 20,1 persen.

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Triwulan II-2010 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,5 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatra sebesar 23,7 persen, Pulau Kalimantan 9,6 persen, Pulau Sulawesi 4,6 persen dan sisanya 4,6 persen di pulau-pulau lainnya.

AGUS SUPRIYANTO

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

19 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya