BPS: Ongkos Pindah Ibu Kota Negara Luar Biasa
Senin, 2 Agustus 2010 16:15 WIB
Kemacetan di kawasan Sudirman. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif ,
Jakarta -Wacana pemindahan ibukota negara dari DKI Jakarta ke wilayah lainnya, dinilai sebagai wacana yang butuh kajian mendalam jika ingin diwujudkan. "Kalau pindah saya kira ongkosnya luar biasa," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, kepada wartawan di kantornya hari ini.
Walau tidak menjabarkan besaran perkiraan ongkos yang akan dikeluarkan jika wacana diwujudkan, menurut Rusman, pemindahan ibukota akan berdampak luas bagi masyarakat. "Pindah itu implikasinya luas," lanjut Rusman.
Justru Rusman menyarankan agar pemerintah membenahi wilayah Jakarta terlebih dahulu. Salah satunya dengan tidak memusatkan pembangunan mal di Jakarta. Menurut Rusman, banyaknya mal justru hanya akan menarik lebih banyak pendatang ke wilayah Jakarta. "Kalau buat mal lebih baik di luar. Jadi kalau mau belanja, misalnya di Karawang sekalian rekreasi," ujarnya.
EVANA DEWI
Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka
1 hari lalu
Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.
Baca Selengkapnya
BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024
2 hari lalu
BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024
BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.
Baca Selengkapnya
Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
4 hari lalu
Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya
Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II
10 hari lalu
Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II
Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.
Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme
11 hari lalu
Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme
Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.
Baca Selengkapnya
Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
11 hari lalu
Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.
Baca Selengkapnya
Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS
11 hari lalu
Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.
Baca Selengkapnya
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
12 hari lalu
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan
Baca Selengkapnya
17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara
15 hari lalu
17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara
BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.
Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
15 hari lalu
BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
13 menit lalu
1 jam lalu
2 jam lalu
3 jam lalu
6 jam lalu
21 jam lalu
22 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu