TEMPO Interaktif, Jakarta - Jumlah warga Amerika Serikat yang mendaftarkan klaim baru untuk subsidi pemerintah bagi penganggur tanpa diduga melonjak pekan lalu yang nyaris mencetak rekor tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Lonjakan tersebut membuktikan bahwa pergerakan pasar tenaga kerja masih naik-turun kendati perekonomian sedang mengalami pertumbuhan.
Seperti yang dikutip dari kantor berita AP, Kamis (20/5), waktu setempat, aplikasi subsidi untuk penganggur naik menjadi 471 ribu pekan lalu, melesat 25 ribu ketimbang pekan sebelum. Menurut Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, hal itu menjadi peningkatan pertama dalam lima pekan dan lompatan terbesar sejak penurunan 40 ribu pada Februari lalu.
Jumlah itu pun merupakan yang tertinggi sejak klaim baru mencapai 480 ribu pada April 2010. Angka tersebut ikut menekan rata-rata klaim baru untuk empat pekan terakhir menjadi 453.500. "Meski tak seorang pun yang mengira rangkaian naik-turun ini terjadi dalam satu pekan saja, jelas hal ini sangat mengecewakan," kata Jennifer Lee, ekonom senior di BMO Capital Markets.
Harga saham tergelincir saat investor melihat cahaya suram perekonomian dunia dengan melemahnya euro dan kecewa terhadap kabar dari sektor tenaga kerja di Negeri Abang Sam. Indeks rata-rata industri Dow Jones jatuh lebih dari 250 poin pada perdagangan pembukaan di pagi hari.