Tahun lalu nilai transaksi dari penjualan ritel Rp 85,017 miliar. Sedangkan dari kontak bisnis US$ 7,548 juta. "Paling tidak peningkatan transaksi tahun ini bisa 10 sampai 15 persen," tutur Ketua ASEPHI, Rudi Lengkong, usai pembukaan INACRAFT 2010, di Jakarta Convention Center, Rabu (21/4).
Dari jumlah pembeli, target tahun ini bisa mencapai 1.200 pembeli dengan jumlah pengunjung 300 ribu orang. Sedangkan tahun lalu tercatat 994 pembeli yang berasal dari 45 negara. Di antaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Jepang, Thailand, Australia, dan Uni Emirat Arab.
"Pembeli terbesar dari Malaysia," ujar Kepala Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Hesty Endah Kresnarini. Ia membantah anggapan penyelenggaraan tahun ini tak semegah tahun sebelumnya. "Dari segi peserta justu ada penambahan. Dari 1.200 both ada 1.800 usaha kecil menengah yang ikut tahun ini. Tempatnya saja sampai tidak cukup," ujar Hesty.
Pameran rutin yang sudah memasuki tahun ke-12 ini akan diselenggarakan pada 21-25 April mendatang. Acara menyita seluruh hall pameran di Balai Sidang seluas sekitar 30 ribu meter persegi. Pameran INACRAFT tahun ini mengambil tema "From Smart Village to Global Market".
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyon dalam pidato peresmian acara mengajak pengembangan industri kerajinan tangan yang lebih bermutu tinggi dengan nilai lebih kompetitif. "Semua potensi dan bakat dalam bidang ini harus didukung dengan kapasitas di bidang lain. Mulai dari produksi, pemasaran, hingga layanan purna jualnya mesti terus ditingkatkan," katanya.
Tahun lalu nilai ekspor produk kerajinan mencapai US$ 560 juta atau sekitar Rp 5, 32 miliar dengan kurs Rp 9.500 per satu dolar Amerika Serikat. Rata-rata pertumbuhan industri kerajinan tangan dari 2005-2009 enam persen. Produk unggulannya adalah produk kerajinan dari kayu seperti bingkai, produk fesyen (tekstil dan produk tekstil), serta aneka ukiran.
Pemerintah cukup optimistis pasar bebas ASEAN-Cina tidak akan terlalu berdampak pada industri kerajinan. "Setidaknya untuk kuartal pertama 2010, belum terasa dampaknya," ujar Hesty.
ARYANI KRISTANTI