Industri Meubel Cirebon Terancam Gulung Tikar

Reporter

Editor

Senin, 20 Oktober 2003 09:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Semakin menurunnya pesanan importir terhadap meubel Cirebon dikhawatirkan membuat usaha rakyat ini gulung tikar.

Hingga pertengahan Oktober ini sejumlah pengusaha eksportir meubel rotan di Kabupaten Cirebon mengaku masih sepi pesanan. Hal ini diakui oleh Ketua Asmindo (Asosiasi Meubel Indonesia)Ir Sunoto, saat ditemui Tempo News Room, Sabtu (18/10).

Menurutnya 90 persen pangsa pasar meubel Cirebon adalah negera-negara Eropa. Karenanya sangat wajar kalau pada bulan-bulan libur lalu di sini juga sepi pesanan. “Namun saat ini sebagian besar negara-negara di benua Eropa musim liburannya telah berakhir, tetapi order tetap saja tidak ada”, tutur Sunoto.

Akibatnya, menurut Sunoto, kegiatan produksi maupun perdaganan meubel rotan di sentra produksi Tegalwangi, Plumbon, Cirebon Barat dan Ciwaringin masih berjalan sepi. “Bahkan ada beberapa pabrik yang menghentikan proses produksi karena ketiadaan order dari buyer,” tambah Sunoto. Hal tersebut tentu saja berdampak terhadap ribuan pekerja anyam dan rangka rotan yang terpaksa juga dirumahkan.

Sunoto menambahkan, sebenarnya sejak tahun 2002 ekspor meubel rotan di Cirebon terus mengalami penurunan hingga 50 persen. Hal tersebut seiring dibukanya keran perdaganan bahan baku rotan mentah dan setengah jadi ke manca negara. “Akibatnya beberapa negera non penghasil bahan baku rotan kini bisa memproduksi hasil kerajinan tersebut” kata Sunoto. Menurut Sunoto, jika kebijakan ini terus dibiarkan maka ia yakin dalam 4 hingga 5 tahun ke depan rotan Cirebon hanya tinggal kenangan. “Supaya ini tidak terjadi, seharusnya pemerintah melindungi industri rotan dalam negeri”.

Hal senada diungkapkan oleh pengusaha meubel rotan dari Tegalwangi, Sunarto. Menurutnya, akibat kebijakan dibukanya ekspor rotan mentah dan setengah jadi tersebut kini pihaknya terpaksa banting setir membuat meubel dari eceng gondok dan pelepah pisang. “Kalau kita tidak pintar-pintar mencari akal dan peluang bisnis, bisa-bisa pabrik ini sudah lama bangkrut”, tuturnya. Selain itu ia juga menyesalkan sikap pemerintah yang cederung pasif terhadap industri meubel rotan Cirebon yang sebenarnya telah menyumbangkan devisa yang tidak sedikit bagi negara. “Seharusnya mereka turut mencari jalan dengan cara mencarikan pasaran untuk penjualan meubel rotan ini”, keluh Sunarto.

Advertising
Advertising

Penurunan omset tersebut diakui Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon Nunung Sumarsana. Menurut catatannya, pada bulan Agustus dan September, volume ekspor meubel rotan hanya mencapai 640 dan 625 kontainer. “Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan volume ekspor pada bulan lain yang bisa mencapai 1.300-1.600 kontainer perbulan”, tuturnya. Ketika disinggung mengenai kebijakan dibukanya ekspor rotan mentah dan setegah jadi, Nunung mengatakan bahwa hal tersebut memang turut menjadi pemicu turunnya ekspor meubel rotan Kabupaten Cirebon. “Saya juga berharap pemerintah pusat mencabut kebijakan tersebut untuk melindungi industri rotan dalam negeri” kata Nunung.

Ivansyah/TNR

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

7 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

12 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

19 menit lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Mengintip Restoran Bintang Michelin Tempat Lisa Blackpink Kencan dengan Frederic Arnault

19 menit lalu

Mengintip Restoran Bintang Michelin Tempat Lisa Blackpink Kencan dengan Frederic Arnault

Bagi yang ingin mencoba pengalaman Lisa Blackpink, harga makanan di restoran ini mulai dari 190 euro atau Rp3,3 juta per hidangan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Indonesia vs Cina, Simak Susunan Pemainnya

29 menit lalu

Jadwal Final Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Indonesia vs Cina, Simak Susunan Pemainnya

Tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Cina pada partai final Piala Uber 2024. Simak jadwal dan susunan pemainnya.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

29 menit lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

31 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik dan Pingsan, Peserta UTBK SNBT Gagal Tuntaskan Ujian

31 menit lalu

Asam Lambung Naik dan Pingsan, Peserta UTBK SNBT Gagal Tuntaskan Ujian

Seorang peserta UTBK SNBT harus dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pingsan, Jumat, 4 April. Persiapan jangan hanya dengan belajar giat.

Baca Selengkapnya

Peserta UTBK SNBT 2024 di Unej Dilarikan ke RS, Pingsan Akibat Asam Lambung

36 menit lalu

Peserta UTBK SNBT 2024 di Unej Dilarikan ke RS, Pingsan Akibat Asam Lambung

Seorang peserta tak bisa melanjutkan tes UTBK SNBT lantaran pingsan akibat asam lambung.

Baca Selengkapnya