BI Diperkirakan Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan

Reporter

Editor

Rabu, 3 Maret 2010 11:45 WIB

TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom memperkirakan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia besok masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate.

Menurut Analis Ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih, meski tekanan inflasi mulai menguat tetapi belum akan membuat BI rate berubah. “BI rate masih akan di 6,5 persen,” kata Lana dalam analisis mingguannya di Jakarta hari ini.

Badan Pusat Statistik pada Senin lalu mengumumkan angka inflasi pada Februari 2010 tercatat 0,3 persen (month on month) atau 3,81 persen (year on year).

“Dibandingkan inflasi Januari yang tercatat mencapai 0,83 persen (month on month), tekanan inflasi Februari dianggap melemah tetapi secara kumulatif mencapai 1,13 persen (year to date) atau 6,78 persen (tahunan),” ujar Lana.

Menurut Lana, tekanan inflasi Februari tampak menguat tetapi masih dapat dianggap moderat dan aman sehingga BI belum akan mengubah suku bunga acuan.

Dia menjelaskan, dengan mempertimbangkan kondisi inflasi saat ini yang cenderung masih rendah dan menimbang kemungkinan kecenderungan ekspektasi yang menguat pada bulan-bulan mendatang, mestinya ada potensi kecenderungan kenaikan BI rate. Namun Rapat Dewan Gubernur besok, BI rate masih akan bertahan di 6,5 persen.

“Bahkan kebijakan itu tampaknya masih bisa dipertahankan hingga akhir kuartal kedua tahun ini,” katanya.

Posisi BI rate di 6,5 persen ini, Lana melanjutkan, tampaknya bisa dipertimbangkan sebagai keseimbangan suku bunga yang relatif stabil untuk jangka menengah. Jika lebih rendah, maka perbankan akan merasa khawatir dana deposan akan keluar. Sebaliknya, jika dinaikkan perbankan tidak punya ruang untuk menurunkan suku bunga kredit, yang saat ini masih berada di kisaran 12-13 persen.

Samuel Sekuritas merevisi target suku bunga acuan dari 8-9 persen menjadi maksimum 7,5 persen pada akhir tahun ini.

GRACE S GANDHI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

5 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

8 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

6 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

10 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya