TEMPO Interaktif, Jakarta - Saat ini krisis listrik masih terjadi di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Maluku, Bangka-Belitung, Riau, Sulawesi Barat dan Tenggara, serta Nusa Tenggara Barat (NTB). Di wilayah Maluku bahkan pernah terjadi kasus pemadaman listrik selama 12 jam. "Untuk krisis listrik di wilayah luar Jawa, kami menyewa genset dalam jumlah besar," kata Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Energi dan Lingkungan DPR (Komisi VII) hari ini.
Perusahaan, ia melanjutkan, mengambil dua cara untuk mengatasi krisis listrik ini. Pertama adalah cara darurat dengan menyewa genset. Konsekuensinya, PLN harus menyediakan dana yang lebih besar. "Sedikit agak mahal, tapi apa boleh buat," ujarnya.
Penyewaan genset ini rencananya akan berlangsung hingga dua tahun, dan pelaksanaannya diharapkan sudah dapat stabil Agustus nanti.
Cara kedua yang ditempuh PLN adalah rencana jangka menengah, yaitu membangun 150 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) skala kecil yang tersebar di daerah. "Pembangunan PLTU diharapkan selesai setelah masa sewa (genset) selesai," terangnya.
RATNANING ASIH
Perusahaan, ia melanjutkan, mengambil dua cara untuk mengatasi krisis listrik ini. Pertama adalah cara darurat dengan menyewa genset. Konsekuensinya, PLN harus menyediakan dana yang lebih besar. "Sedikit agak mahal, tapi apa boleh buat," ujarnya.
Penyewaan genset ini rencananya akan berlangsung hingga dua tahun, dan pelaksanaannya diharapkan sudah dapat stabil Agustus nanti.
Cara kedua yang ditempuh PLN adalah rencana jangka menengah, yaitu membangun 150 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) skala kecil yang tersebar di daerah. "Pembangunan PLTU diharapkan selesai setelah masa sewa (genset) selesai," terangnya.
RATNANING ASIH
