Industri Air Kemasan Harus Perhatikan Kelestarian Air
Reporter
Editor
Kamis, 16 Oktober 2003 16:44 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini MS Soewandi, meminta agar pelaku industri air minum dalam kemasan (AMDK) tidak hanya mementingkan produksi untuk memenuhi konsumen. Harus diperhatikan pula pelestarian sumber daya air secara berkelanjutan, katanya saat memberikan sambutan tertulis pada pembukaan Musyawarah Nasional ke IV di Jakarta, Kamis (16/10).Menurut Rini, jumlah penduduk Indonesia yang dalam tiga dasawarsa mendatang diperkirakan mencapai 400 juta akan meningkatkan kebutuhan konsumsi air minum yang sehat dan higienis. Kondisi ini merupakan peluang bisnis yang besar bagi industri air minum. Namun harus tetap memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup.Industri AMDK, yang berdiri sejak 1973, saat ini telah meningkat pesat dengan 370 perusahaan dan kapasitas produksi terpasang 70 persen pada 2002 lalu. Industri ini memproduksi 7,9 miliar liter air. Selain memenuhi konsumsi dalam negeri, industri AMDK juga menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar US$ 4,91 juta.Kendati demikian, Rini mengakui, masalah klasik seperti penggunaan kemasan botol/bekas, pemalsuan merek, dan penggunaan galon yang diisi depot isi ulang masih menjadi keluhan industri AMDK. Untuk mengatasi masalah ini, lanjut Rini, Depperindag tengah menyiapkan kebijakan tentang persyaratan teknis depot air minum dan revisi Surat Keputusan Menteri No. 167/97 tentang Persyaratan Teknis Industri Perdagangan Air Minum Dalam Kemasan.Adek - Tempo News Room
Berita terkait
Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah
5 menit lalu
Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah
Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.