Sistem Peringatan Dini Krisis Tarik Minat Anggota Dewan
Senin, 1 Februari 2010 16:35 WIB
Indikator-indikator tersebut di antaranya harga minyak, harga emas, cadangan devisa, indeks Hangseng (Hong Kong), kredit dalam negeri, indeks harga, aset pinjaman perbankan, indeks pasar bebas Singapura, short external debt, short capital inflow, quasi-money, neraca fiskal, serta indeks Nikkei (Jepang).
Demikian dikatakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Senin (1/1).
Menurut Anggito, jika keadaan krisis maka lampu pada monitor yang bertampilan dashboard mobil ini akan berubah merah, seperti rambu lalu lintas. “Sekarang semua indikator lampunya masih hijau kecuali harga emas yang sudah merah,” ujar Anggito.
Alat ini menarik perhatian para anggota Dewan yang mengikuti rapat. Beberapa anggota Dewan meminta Anggito untuk menunjukkan keadaan pada Oktober 2008 ketika keadaan dinyatakan sistemik. “Bisa dilihat lampunya merah,” ucap Anggito. Anggito juga memperlihatkan keadaan pada Juli 1998 yang juga mengalami krisis. “Kita bisa tarik ke tanggal kapan saja,” ucap dia.
Anggota Dewan juga menanyakan pada Anggito apakah Bank Indonesia memiliki alat seperti ini. “Saya rasa ada yang sejenis ini, tapi beda. Walaupun beda tapi outcome-nya sama,” jawab Anggito.
PUTI NOVIYANDA