TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan selama 2009 surplus US$ 19,63 miliar, naik dari surplus tahun sebelumnya sebesar US$ 7,82 miliar. Sejak triwulan keempat 2009, terjadi pembalikan nilai ekspor dari negatif menjadi positif.
Kepala BPS Rusman Heriawan menjelaskan kendati surplus 2009 naik tiga kali lipat dari tahun sebelumnya, namun tak dibentuk dari jumlah ekspor dan impor yang tinggi. "Idealnya, surplus dibentuk oleh kegiatan ekspor impor sebagai cerminan aktivitas ekonomi yang tinggi," kata dia dalam konferensi pers Pengumuman Inflasi Januari 2010 di kantornya, Senin (1/2).
Kumulatif ekspor tahun lalu sebesar US$ 116,49 miliar, turun 14,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan disumbangkan oleh ekspor non migas yang sepanjang tahun turun 9,66 persen menjadi US$ 97,47 miliar.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
15 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.