Penyelesaian BLBI Meringankan APBN 2004 Rp 9 Triliun

Reporter

Editor

Selasa, 14 Oktober 2003 15:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua BPK tidak menyetujui jika BLBI disebut keputusan yang sudah seharusnya diambil pemerintah saat itu.

Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR Max Moein mengatakan penyelesaian politik pembayaran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia pekan lalu akan meringankan APBN 2004 sebesar Rp 9 triliun. "Dengan penyelesaian itu bunga BLBI yang jadi beban pemerintah akan hilang sebesar Rp 9 triliun," kata Max di gedung parlemen, Senin (7/4).

Menurut Max hal itu merupakan salah satu pertimbangan DPR menyetujui kesepakatan pemerintah dan Bank Indonesia tentang penyelesaian BLBI sebesar Rp 144,5 triliun. Selain itu, kata Max, keputusan politik itu juga akan membersihkan pembukuan Bank Indonesia. "Tidak disclaimer lagi, sehingga conutry risk akan turun dan bunga kredit di luar negeri juga akan rendah," katanya.

Maka Max heran mengapa Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Satrio B Judono mempermasalahkan poin pertama keputusan tersebut . Di sana disebutkan "Berdasarkan audit BPK dinyatakan bahwa kebijakan BLBI adalah kebijakan pemerintah yang dirumuskan pemerintah bersama BI dalam masa krisis dan kemudian dilaksanakan oleh BI dalam upaya menyelamatkan sistem moneter dan perbankan serta perekonomian secara keseluruhan".

Billy--panggilan Ketua BPK--juga mengatakan keputusan tersebut membebani rakyat karena rakyat yang harus membayar pinjaman tersebut padahal yang menggunakannya bank-bank bermasalah. "Yang nggak benar baca itu Ketua BPK sendiri," kata Max, "kalau dia jijik berarti jijik sama dirinya sendiri." Lalu Max mengutip Laporan Audit investigasi Penyaluran dan Penggunaan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia halaman 10 dari 52 yang dibuat BPK pada 31 juli 2000.

Advertising
Advertising

Dalam buku berwarna kuning itu disebutkan "Berdasarkan fakt-fakta tersebut terjadinya BLBI merupakan konsekuensi dari kebijakan pemerintah dalam mengatasi krisis, khususnya krisis perbankan, sehingga pelaksanaan BLBI harus dilihat dalam konteks makro dan moneter yang nyata-nyata dihadapi pada saat krisis tersebut. "Sudah sama kan dengan poin pertama keputusan itu," kata Max.

Untuk itu, kata Max, DPR tak akan mencabut lagi keputusan yang sudah diketok itu kendati BPK mempermasalahkannya. "Ini sudah punya kekuatan hukum tetap," katanya, " kalau dia ngotot saya akan suruh dia lihat buku ini".

Hingga saat ini, Max melanjutkan, DPR belum menerima hasil audit BPK terhadap pinjaman BLBI sebesar Rp 14,5 triliun. Menurutnya, DPR akan membahasnya jika BPK secara resmi sudah mengirimkan laporan audit terhadap pinjaman itu. Namun, Billy kembali menegaskan jika surat utang penjaminan itu sudah diaudit. "Sudah, buat apa diaudit lagi," katanya pekan lalu.

Max menuding Billy tidak serius. Karena saat rombongan Komisi Keuangan mendatangi BPK untuk klarifikasi, Billy tak menemui rombongan. Alhasil, rombongan hanya ditemui para deputi yang mewakili Billy. "Padahal waktu kita turun tangga, Pak Billy barengan sama kita menuju mobil," katanya.

(Bagja Hidayat-TNR)

Berita terkait

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

3 menit lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

TKN Pastikan Kabinet Prabowo-Gibran Berkomposisi Proporsional

12 menit lalu

TKN Pastikan Kabinet Prabowo-Gibran Berkomposisi Proporsional

Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan dikomposisikan secara proporsional.

Baca Selengkapnya

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

18 menit lalu

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

Setidaknya ada 4 ponsel baru yang diprediksi diluncurkan bulan ini, mulai dari Realme GT Neo 6 hingga Meizu Note 21.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

18 menit lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

18 menit lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

21 menit lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

23 menit lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

28 menit lalu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

33 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

33 menit lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya