TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah membatasi lelang gula impor yang akan dilakukan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) hingga maksimal 200 ribu ton. "Mudah-mudahan jumlah itu cukup," kata Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi di sela-sela Pertemuan Indonesia-Japan Joint Economic Forum, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (11/1).
Stok gula Indonesia pada akhir tahun sebanyak 500 ribu ton. Jumlah itu dinilai tidak bisa mencukupi kebutuhan gula dalam negeri hingga masa giling baru dilaksanakan pada pertengahan 2010. Sebab itu pemerintah memutuskan untuk mengimpor gula sebesar 500 ribu ton. Importir gula yang ditunjuk pemerintah adalah Perum Bulog, PTPN, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PT Rajawali. Kuota impor untuk PTPN sebesar 288.500 ton dan untuk PT RNI sebesar 85 ribu ton.
Bayu mengatakan, pada Januari dan Februari mendatang, sekitar 100 ribu gula impor akan masuk ke Indonesia. Gula impor yang masuk melalui importir Bulog dan Perusahan Perdagangan Indonesia. "Kapalnya sudah merapat," kata dia.
Adapun Corporate Secretary PTPN XI, Adig Suwandi, mengatakan, lelang gula impor baru akan dilakukan pada Selasa pekan ini.
EKA UTAMI APRILIA
Stok gula Indonesia pada akhir tahun sebanyak 500 ribu ton. Jumlah itu dinilai tidak bisa mencukupi kebutuhan gula dalam negeri hingga masa giling baru dilaksanakan pada pertengahan 2010. Sebab itu pemerintah memutuskan untuk mengimpor gula sebesar 500 ribu ton. Importir gula yang ditunjuk pemerintah adalah Perum Bulog, PTPN, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PT Rajawali. Kuota impor untuk PTPN sebesar 288.500 ton dan untuk PT RNI sebesar 85 ribu ton.
Bayu mengatakan, pada Januari dan Februari mendatang, sekitar 100 ribu gula impor akan masuk ke Indonesia. Gula impor yang masuk melalui importir Bulog dan Perusahan Perdagangan Indonesia. "Kapalnya sudah merapat," kata dia.
Adapun Corporate Secretary PTPN XI, Adig Suwandi, mengatakan, lelang gula impor baru akan dilakukan pada Selasa pekan ini.
EKA UTAMI APRILIA
