Sri Mulyani 'Pede' Inflasi Sesuai Target  

Reporter

Editor

Selasa, 29 Desember 2009 17:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis bisa memenuhi target asumsi makro yang ditetapkan pemerintah tahun ini. Namun dia mewaspadai gejolak nilai tukar rupiah pada tahun depan yang berdampak pada inflasi.

Sri Mulyani menuturkan inflasi tahunan (year-on-year) di bawah 4 persen, meski ada tekanan dari permintaan tapi nilai tukar cukup stabil. "Saya rasa inflasi tetap sesuai dengan ekspektasi," kata dia saat ditemui di Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa (29/12).

Faktor penyumbang inflasi terbesar tahun ini, dia melanjutkan, berasal dari komoditas makanan, disusul jasa karena libur panjang dan perdagangan. Namun karena suplai memadai, pemerintah tidak melihat adanya pengaruh pada kenaikan harga dan mendorong naiknya inflasi.

Sementara tahun depan dia mewaspadai kenaikan harga komoditas awal tahun sebagai koreksi dari penurunan harga pada kondisi krisis ekonomi akhir tahun lalu dan awal tahun ini. "Mungkin setelah itu harga langsung turun (leveling off)," ucapnya.

Tahun depan, ia melihat kemungkinan terjadinya inflasi yang berasal dari gejolak nilai tukar akibat kondisi politik yang tak kondusif. Bila kondisi politik stabil, nilai tukar diprediksi tetap stabil seperti saat ini. "Sudah masuk posisi ekuilibrium (keseimbangan)," ujar Sri Mulyani.

Sedangkan tekanan inflasi di awal tahun akibat permintaan, besarannya tak akan signifikan. Dia melanjutkan, jika faktor-faktor penyumbang inflasi bisa dikelola dengan baik pada triwulan pertama tahun depan. Pada triwulan itu sektor perdagangan akan memperlihatkan pemulihan.

Untuk triwulan terakhir tahun ini, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,5 persen. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun sekitar 4,3 hingga 4,4 persen. Hingga kini dia belum melihat faktor yang merevisi target itu meski terjadi kenaikan indikator aktivitas sektoral di telekomunikasi, konstruksi, listrik, dan air.

RIEKA RAHADIANA

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

21 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

9 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

10 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

30 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

41 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

50 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

53 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya